Apple Gelontorkan Rp16 Triliun untuk Gandeng Google, Demi Ciptakan Siri yang Lebih Cerdas

Apple Gelontorkan Rp16 Triliun untuk Gandeng Google, Demi Ciptakan Siri yang Lebih Cerdas

Apple mulai menuju era Apple Intelligence, dimulai dengan pembaruan Siri yang ditenagai AI Gemini milik Google. --9to5Mac

Angka yang jauh melampaui model AI Apple sendiri yang baru mencapai 150 miliar. Semakin besar parameter, semakin kompleks pola yang bisa dipahami mesin.

Dengan kemampuan sebesar itu, Gemini bisa memproses instruksi yang jauh lebih rumit dan kontekstual.

Misalnya, jika pengguna meminta Siri: “temukan jadwal rapat minggu depan yang tidak bentrok dengan jadwal anak sekolah.”

BACA JUGA:Plus Minus Motorola Edge 70 Air: Smartphone Tipis Pesaing Apple dan Samsung?

BACA JUGA:Cara Melacak HP yang Hilang dengan Email Google atau Apple ID

Maka Siri versi baru akan mampu menganalisis kalender, email, hingga catatan pengguna secara bersamaan. Kemudian memberikan jawaban yang sangat presisi.

Sebelumnya, permintaan seperti itu akan berakhir dengan kalimat klasik: “Saya menemukan ini di web.”

Namun, Apple menegaskan bahwa meski otak AI-nya berasal dari Google, privasi pengguna tetap jadi prioritas utama.

Melalui sistem Private Cloud Compute, data pribadi pengguna hanya akan diproses di dalam perangkat.

BACA JUGA:Apple Kena Gugatan, DJKI Ingatkan Pengembang AI Indonesia Hargai Hak Cipta

BACA JUGA:iOS 25 vs iOS 26: Perbedaan Fitur, Tampilan Liquid Glass, dan Apple Intelligence yang Wajib Kamu Tahu!

Sementara tugas berat, seperti perencanaan, penarikan data besar, atau pemrosesan konteks global akan dijalankan oleh Gemini di server Apple.

Dengan cara itu, Apple tetap memegang kendali penuh atas data pengguna. Itu merupakan upaya Apple untuk menjaga citra eksklusifnya.

Sistem Pengolahan Data yang Berlapis

Siri baru tersebut nantinya akan memiliki tiga lapis sistem pengolahan data. Yaitu query planner, knowledge retriever, dan summarizer. Dua di antaranya, yakni planner dan summarizer akan dijalankan oleh Gemini.

Sistemisasi itu membuat Siri bukan sekadar asisten yang mengeksekusi perintah. Melainkan sebuah sistem yang mampu berpikir dalam konteks pengguna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: