Gus Mus Tak Setuju Soeharto Diberi Gelar Pahlawan, Warga NU yang Dukung Disebut Tak Ngerti Sejarah
Gus Mus menegaskan ketidaksetujuannya atas pengusulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, menyebutnya sebagai pengabaian sejarah NU.--
BACA JUGA:Prabowo Telaah 40 Nama yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
“Nababan mengatakan warga NU Losarang meninggalkan tiba-tiba rumahnya, karena dirinya menyaksikan di atas meja makan masih ada piring-piring dan cangkir beserta makanan yang membusuk,” demikian tercatat dalam Ensiklopedia NU.
Tragedi lain terjadi pada Pemilu 1977, ketika Kiai Hasan Basri dari Brebes, Jawa Tengah, tewas secara misterius.
BACA JUGA:Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ini Tanggapan Ketum PP Muhammadiyah
Pemerintah menyebutnya sebagai kecelakaan, namun Harian Pelita mencatat bahwa rumah sang kiai digedor, lalu ia dan anaknya dipukuli.
Kronologi ini dimuat bersebelahan dengan foto Soeharto yang sedang tersenyum berbincang dengan Duta Besar Brasil Leonardo Elulio.
BACA JUGA:Soeharto dan Gus Dur Masuk Usulan 10 Pahlawan Nasional
Adapun, di Situbondo, Jawa Timur, menjelang Pemilu yang sama, sebanyak 140 rumah dibakar.
Foto-foto kejadian tersebut dimuat dalam harian Pelita edisi 8 Mei 1977. Para kiai dan warga setempat juga mengalami intimidasi serupa.
BACA JUGA:Gus Mus Mengaku Ingin Walk Out Jika Ketum PBNU Bahas Pilpres, Ternyata Tidak
Ketegangan antara NU dan pemerintah Orde Baru pun diketahui berlanjut hingga dekade 1990-an, dengan muktamar ke-29 NU di Cipasung tahun 1994 menjadi titik krusial. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi English for Creative Industry Universitas Kristen Petra
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: