Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (76): Sebuah Kenangan Pernah Miskin

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (76): Sebuah Kenangan Pernah Miskin

FOTO-FOTO KEMISKINAN iangshan dipajang di museum. Sebagai pengingat betapa sengsaranya warga dahulu.-Doan Widhiandono-

Dulu, anak-anak di sana harus menuruni jurang setinggi delapan ratus meter untuk bersekolah. Warga juga harus merambat-rambat di tangga akar itu untuk pergi ke desa lain. Di internet, foto-foto kemiskinan dan perjuangan desa tebing itu masih muncul. Coba cari…

BACA JUGA:ITCC Lepas 250 Calon Mahasiswa ke Tiongkok, Gelar Sharing Session Knowledge is Power Bersama Dahlan Iskan

BACA JUGA:Pelepasan 250 Mahasiswa ITCC Diiringi Kdesaesenian Khas Dayak dan Peluncuran Kompetisi Bahasa Mandarin

Sejak 2016, tangga baja menggantikan tangga ’’darurat’’ tersebut.

Ruang lain memperlihatkan sebuah perjuangan. Misalnya, jaringan jalan baru yang memotong pegunungan Daliang.

Dulu, ada sebutan tiga wilayah dan tiga prefektur. Yakni, julukan untuk zona yang pernah masuk kategori termiskin nasional. Liangshan termasuk di dalamnya: 11 dari 17 kabupaten dulu berstatus deeply impoverished. Sangat melarat.

Kemiskinan di Liangshan mencapai 1,05 juta orang sebelum 2014. Lalu menjadi nol pada akhir 2020.


RUMAH LEMPUNG di salah satu desa yang dihuni keluarga di Provinsi Sichuan.-Doan Widhiandono-

Sebuah ruangan menampilkan wajah desa setelah relokasi. Ada sekolah, klinik, hingga gedung koperasi. Ada juga foto-foto pelatihan untuk warga. Semuanya menandai langkah teknis dalam proses keluar dari kemiskinan ekstrem.

Di pengujung museum, tampak foto-foto warga yang sudah lepas dari jerat kemelaratan. Ada foto besar warga dengan motor beroda tiga. Mereka memakainya untuk berjualan. Sebentuk motor asli juga dipajang di tempat tersebut. Warnanya biru.

Di sinilah narasi bergeser. Bukan sekadar penghapusan kemiskinan, tapi menjadi pembangunan berkelanjutan.

Kuliah Prof. Wang Sangui di Jianguomen Diplomatic Residence Compound, Beijing, 28 Oktober 2025, menegaskan hal itu. Ia menjelaskan bahwa strategi nasional kini bergeser dari poverty alleviation menuju rural revitalization. Dari sekadar mengangkat warga miskin menjadi membangun sistem ekonomi desa yang mampu bertahan.

BACA JUGA:Kilauan Emas Kuno: Pameran Baru Ungkap Sejarah Panjang Seni Emas Tiongkok

BACA JUGA:Zhao Qiubao, Kisah Inspiratif Tunanetra yang Menjelajah Tiongkok

Liangshan dijadikan studi kasus. Relokasi, pelatihan, dan koperasi desa digabung dalam satu kebijakan yang terukur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: