ConNext Menghadirkan Beragam Produk Inovasi Arsitektur Lewat Pertemuan Prinsipal Building Material
ConNext menghadikan beragam produk arsitektur inovatif dan mempertemukan berbagai prinsipal building material. - Afif Siwi - Harian Disway
Ia menyebut bahwa event ConNext diharapkan mampu mempermudah para principal untuk mendapatkan proyek dengan modal awal yang terjangkau.
“Tujuannya supaya bisa konsultasi secara langsung. Kami juga berencana menggelar acara bertajuk Imaji Waktu. Tujuannya untuk melakukan bonding pada teman-teman arsitek dan desain interior. Supaya dapat saling menjalin hubungan dekat,” imbuhnya.
Desain-desain minimalis dan modern ala luar negeri masih diminati di kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Melalui pertemuan di ConNext, seluruh principal pun bisa memperoleh referensi desain maupun proyek yang menarik dan diminati.
BACA JUGA:Projecting Cities Bangkok and Surabaya, Karya Maket Arsitektur Mahasiswa dari 3 Negara
BACA JUGA:Anak-Anak Putat Jaya Belajar Menjadi Arsitek Tata Kota, Ditemani Dosen dan Mahasiswa Petra
ConNext pertama kali diadakan di Bali. Yakni ketika pandemi Covid-19. Perkembangan teknologi building material selalu update dari tahun ke tahun. Itu ditandai dengan variasi produk building material yang terus bertambah.
Di lokasi acara sudah ada beberapa stan yang memamerkan produk arsitektur inovatif. Produk yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam membuat rumah atau bangunan. Ada produk atap rumah, water heater, keramik, pelapis dinding, dan sebagainya.
“Produk atap rumah, misalnya, saat ini berfungsi sebagai alga dan sinar UV protection. Tahan panas dan mampu memantulkan sinar matahari," ujar Ilmianto, salah seorang sales.
"Jadi, atap seperti itu juga tidak mudah terbawa oleh angin kencang. Karena menempel satu sama lain," tambahnya.
BACA JUGA:Series Jejak Naga Utara Jawa (23) : Ajarkan Perbedaan Lewat Gaya Arsitektur
BACA JUGA:Rekam Jejak Sketsa; Satu Dasawarsa arsiSKETur Indonesia Konsisten Padukan Arsitektur-Sketsa
Inovasi lainnya adalah produk pelapis dinding yang bisa dipakai untuk permukaan dinding yang melengkung. Sehingga mampu memberikan sentuhan estetika, dan ringan. Pengaplikasiannya cukup dengan menggunakan semen khusus.
“Ada yang motif dindingnya berbentuk seperti batu bata dan batu alam. Untuk yang motif batu alam, pembuatannya cukup rumit. Karena batu alam yang ukurannya besar harus diiris tipis. Lalu, diolah untuk ditempel dengan lapisan-lapisan lainnya. Sampai menjadi bentuk yang diinginkan,” tutur Ayu, salah seorang staf produk pelapis dinding.
Acara itu mampu membuat perusahaan-perusahaan mengenalkan produknya. Pun, memberi wawasan tentang inovasi produk arsitektur masa kini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: