Komdigi Ungkap 65 Persen Pengguna Seluler Terima Scam Seminggu Sekali
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada periode November 2024 - Oktober 2025 yang dibacakan Edwin, sebanyak 125.217 korban melapor ke Indonesia Anti-Scam Center.-disway.id-
Ia menambahkan, peluang dana korban kembali masih sangat kecil.
"Jadi kalau duit kita sudah kena scam, probability untuk kembalinya itu berhasil selama ini cuma 5,4 persen," ujarnya.
Temuan Komdigi tersebut sejalan dengan data publik lain, termasuk laporan sejumlah operator seluler yang mencatat kenaikan trafik pesan mencurigakan hingga 40 persen pada 2024. Lembaga keamanan siber juga menilai maraknya praktik phishing, penipuan investasi bodong, hingga social engineering dipicu oleh kemudahan pelaku memalsukan identitas digital dan memanfaatkan celah keamanan aplikasi pesan instan.
Beberapa kasus besar yang mencuat sepanjang 2025—termasuk penipuan berkedok layanan kurir, undangan digital palsu, serta pembajakan akun WhatsApp—menambah daftar panjang kejahatan digital yang membayangi masyarakat.
BACA JUGA:Menkomdigi di Peringatan Hari Anak: Platform Digital Tidak Semua Aman untuk Anak-anak
BACA JUGA:Soal Transfer Data Pribadi Warga Indonesia ke Amerika, Ini Penjelasan Komdigi
Komdigi, OJK, dan perbankan kini tengah memperkuat koordinasi untuk mempercepat pemblokiran rekening, membangun sistem pelaporan terpadu, dan meningkatkan literasi digital masyarakat. Pemerintah juga tengah menyiapkan langkah regulasi untuk mendorong operator memfilter pesan mencurigakan secara otomatis.
Edwin mengingatkan pentingnya kewaspadaan masyarakat. Ia menegaskan bahwa keberhasilan penanggulangan scam tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kesiapsiagaan pengguna. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: