Kenali Perbedaan antara Trauma dan Paranoia sebelum Mendiagnosis Diri
Trauma dan paranoia adalah dua kondisi yang berbeda, baik dari penyebab, bentuk gejala, maupun dampaknya.-Kannika Palson-Istock
HARIAN DISWAY - Dalam kehidupan sehari-hari, istilah trauma dan paranoia sering muncul dalam percakapan untuk menggambarkan rasa takut atau ketidaknyamanan yang berlebihan.
Dua istilah tersebut memang terdengar mirip karena sama-sama berhubungan dengan rasa takut, tapi trauma dan paranoia sebenarnya adalah dua kondisi yang berbeda.
Penyebab, bentuk gejala, maupun dampak trauma dan paranoia tidak sama
Memahami perbedaannya bisa membantu kita agar lebih bijak dalam mengenali kondisi diri sendiri dan lebih empatik kepada orang lain.
BACA JUGA: Emotional Healing untuk Penyembuhan Luka dan Trauma
BACA JUGA: 4 Teknik Penggunaan Aromaterapi untuk Relaksasi dan Kesehatan Mental di Era Modern
Apa itu Trauma?
American Psychological Association (APA) menyebut trauma sebagai satu atau sekumpulan pengalaman buruk yang mengakibatkan ketakutan signifikan.
Selain ketakutan, dampak yang muncul adalah ketidakberdayaan, disosiasi, kebingungan, atau perasaan mengganggu lain yang intens.
Semua itu menyebabkan perubahan negatif pada sikap, perilaku, dan fungsi lain pada seseorang yang mengalaminya.
Peristiwa seperti kecelakaan, kekerasan, kehilangan mendadak, dan bencana memicu trauma. Tubuh dan pikiran manusia menandai pengalaman tersebut sebagai bahaya besar, sehingga memunculkan reaksi di kemudian hari.
BACA JUGA: Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Padatnya Tugas Kuliah
BACA JUGA: Self-Diagnose Mental Health di TikTok: Solusi atau Bahaya?

TRAUMA biasanya menimbulkan gejala seperti flashback, mimpi buruk hingga rasa takut pada pemicu tertentu. -Ipopba -Istock
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: