Italia Butuh Menang 9-0 atas Norwegia untuk Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026
Selebrasi penyerang Timnas Italia, Francesco Pio Esposito, usai mencetak gol kemenangan ke gawang Moldova. Jumat, 14 November 2025--Instagram @azzurri
HARIAN DISWAY - Bayangkan ini: negara empat kali juara Piala Dunia: lebih banyak dari Inggris, Belanda, atau Portugal kini harus memohon ampun hanya untuk lolos ke babak kualifikasi. Itulah situasi Timnas Italia jelang Piala Dunia 2026 di Amerika Utara.
Bukan karena Italia lemah. Tapi karena mereka seperti kehilangan jiwanya.
Italia, sang Azzurri, sedang menghadapi momen yang oleh wartawan Italia sendiri disebut “apokaliptik”.
Bukan kiamat bumi, tapi kiamat harga diri sepak bola. Mereka sudah absen di Piala Dunia 2018 dan 2022.
Dan kini, jelang Piala Dunia 2026 di Amerika Utara, mereka kembali terancam tidak lolos, meski format turnamen diperluas jadi 48 negara.
BACA JUGA:Prancis Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026, Mbappe Dipulangkan ke Real Madrid
BACA JUGA:Kazakhstan vs Belgia 1-1, Tiket Setan Merah ke Piala Dunia 2026 Tertunda
Kalau tidak lolos, ini bukan sekadar kegagalan. Ini malapetaka nasional. Seperti kehilangan identitas.
Masalahnya sederhana: Italia kalah 0-3 dari Norwegia di laga pembuka kualifikasi Juni lalu. Erling Haaland, sang mesin gol Manchester City, mencetak satu dari tiga gol itu.
Itu bukan kekalahan biasa: itu tamparan. Luciano Spalletti, pelatih kala itu, langsung mengumumkan pengunduran dirinya sendiri dua hari kemudian. Seolah ia berkata begini: “Saya tahu ini dosa besar”.
Italia lalu memanggil Gennaro Gattuso. Ya, Si piranha lapangan hijau. Pemain yang dulu mengangkut Italia juara Piala Dunia 2006 dengan kerja keras, bukan skill mewah. Sekarang jadi pelatih.
Banyak yang protes. “Serius? Gattuso?” tanya Mina Rzouki, jurnalis sepak bola Italia. “Dulu kita punya Maldini, Totti, Del Piero. Sekarang kita punya... ini?,” katanya dilansir dari BBC.

Gennaro Gattuso, pelatih timnas Italia, bercanda akan kepergiannya jika timnya kalah setelah pertandingan melawan Israel.-Instagram @liveherewego-Instagram @liveherewego
Tapi Gattuso memberi jawaban dengan cara paling Italia: berteriak, menuntut semangat, dan membuat pemain kembali merasa malu kalau kalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: