Wamendikti Stella Christie: Revisi Aturan LPDP Beri Insentif Langsung ke Peneliti
Wamendikti Stella Christie saat menghadiri KPPTI 2025 di Unesa, Jumat, 21 November 2025-Humas Unesa-

Pameran Virtual Reality (VR) KPPTI 2025 di Universtias Negeri Surabaya (Unesa), Rabu, 19 November 2025-Sahirol Layeli-Harian Disway
Dengan memberikan kemudahan bagi diaspora untuk kembali dan berpartisipasi dalam pendidikan tinggi di Indonesia, diharapkan tercipta jembatan antara Indonesia dan para akademisi yang berpengalaman di luar negeri.
Stella juga membahas perbedaan antara target kuantitas dan kualitas. Dia menekankan bahwa fokus utama adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi, bukan hanya jumlah institusi yang ada.
"Kualitas atau kerja sama internasional itu adalah coalition of the willing. Artinya, masing-masing yang mengerjakan itu adalah harus mereka yang sangat ingin," bebernya.
Dia menjelaskan bahwa universitas-universitas di Indonesia harus memiliki kekhususan masing-masing. Tidak semua universitas perlu unggul di bidang yang sama, melainkan dapat mengejar keunggulan di bidang tertentu.
BACA JUGA:UKWMS Angkat Kopi Desa Kucur Jadi Produk Premium Bertaraf Nasional
BACA JUGA:Prof. Arif Satria Resmi Pimpin BRIN, Fokus Kuatkan Riset dan Inovasi Nasional
Hal tersebut menciptakan diversifikasi yang penting dalam pendidikan tinggi dan mengoptimalkan potensi riset di setiap daerah.
Stella menegaskan bahwa salah satu tugas utama kementerian adalah menyediakan infrastruktur yang memadai untuk mendukung penelitian. Regulasi yang jelas dan insentif yang tepat akan mendorong para peneliti untuk lebih berinovasi.
Dia percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, penelitian yang dihasilkan dari perguruan tinggi Indonesia dapat bersaing di tingkat internasional. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: