5 Tantangan Profesi Guru di Tahun 2025
Hari Guru Nasional 2025, berikut 5 tantangan menjadi seorang guru.-Freepik-

Perundungan verbal yang kerap terjadi di lingkungan sekolah berdampak besar terhadap mental yang mendalam. --iStock
Tahun 2025 membawa peningkatan kasus stres, kecemasan, dan masalah mental pada pelajar. Hal itu terjadi akibat tekanan akademik, kebebasan bermedia sosial, hingga permasalahan keluarga. Guru sering kali menjadi tempat siswa meminta bantuan.
Jika Anda berada di situasi tersebut, cobalah untuk membangun hubungan yang suportif dan empatik. Itu akan membuat siswa Anda lebih terbuka dan nyaman. Anda juga bisa menerapkan Social Emotional Learning (SEL) dalam aktivitas belajar.
BACA JUGA:Ratusan Guru dan Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat, Pemerintah Siapkan Pengganti
BACA JUGA:Unitomo Latih 250 Guru PAUD Coding Dasar, Bekali Anak Hadapi Era Digital
Mengintegrasikan situasi emosional ke dalam topik dan materi belajar dapat dilakukan. Tujuannya agar siswa secara tidak langsung menyerap dan memahami cara menghadapi emosinya. Pada akhirnya, tentu perlu untuk bekerja sama dengan konselor atau psikolog sekolah.
5. Tekanan dari Standar Administrasi dan Evaluasi Sekolah

Ilustrasi banyaknya tanggungan administrasi yang harus dihadapi oleh seorang guru di sekolah.-Freepik-
Guru dituntut untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, mereka juga wajib mengelola administrasi, menjaga kedisiplinan kelas, serta memastikan peningkatan hasil belajar siswa. Beban tersebut sering menjadi sumber stres.
Untuk itu, sebelum Anda bergabung dengan sebuah sekolah, pahami ekspektasi administrasi dan budaya kerja institusi tersebut.
Selain itu, manfaatkan program pengembangan profesional yang ada. Untuk meningkatkan kompetensi sesuai tuntutan zaman.
BACA JUGA:Tim Abdimas Polinema Latih Guru SMPIT As-Salam Membuat QR Code Literasi Multibahasa
BACA JUGA:Guru-Guru SR Punya Kualifikasi Khusus, Berikut Kriterianya...
Guru adalah pilar penting kemajuan bangsa. Tantangan profesi itu semakin beragam di era 2025. Kompetensi perlu untuk terus dikembangkan.
Pun, pemenuhan dukungan teknologi dan kerja sama antara banyak pihak. Supaya guru dapat tetap berdaya. Memberikan kontribusi terbaik bagi generasi penerus. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: