Bisnis LC Karaoke Makan Korban Tewas di Batam: Dia Cari Duit buat Pulang

Bisnis LC Karaoke Makan Korban Tewas di Batam: Dia Cari Duit buat Pulang

ILUSTRASI Bisnis LC Karaoke Makan Korban Tewas di Batam: Dia Cari Duit buat Pulang.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Esoknya, Rabu, 26 November 2025, HP Putri sudah tidak bisa dihubungi pihak keluarga. Pesan WA tak terbaca, telepon tak diangkat. Pihak keluarga gelisah. Terus mencari tahu keberadaan Putri. Namun, mereka belum sampai lapor polisi.

Apa yang terjadi pada Putri?

Kapolsek Batu Ampar Kompol Amru, dalam konferensi pers, Senin, 1 Desember 2025, menjelaskan bahwa pembunuhan Putri diawali penyekapan sejak Rabu, 26 November 2025. Dalam penyekapan itu, Putri disiksa beberapa orang.

Amru: ”Pelaku sudah kami tangkap, empat orang. Mereka pemilik perusahaan agensi penyalur tenaga LC karaoke. Para LC-nya disalurkan ke tempat karaoke di kawasan Nagoya, Batam.”

Empat pelaku, Wilson Lukman, 28, sebagai pemilik agensi sekaligus otak pelaku. Anik Istikoma Noviana, 36, pacar Wilson. Putri Angelina, 23, koordinator LC. Salmiati alias Papi Charles, 25, koordinator LC. 

Amru: ”Para tersangka melakukan kekerasan di mes Jodoh Permai yang berakhir dengan korban kehilangan nyawa. Setelah sadar korban meninggal, pelaku utama panik dan berusaha menghilangkan jejak.”

Cara Wilson menghilangkan jejak, ia membawa jenazah Putri ke RS Elizabeth di Sei Lekop, Sagulung, Batam. Lokasi itu jauh dari TKP pembunuhan. Pelaku sengaja tidak membawa ke RS yang dekat dengan lokasi pembunuhan.

Di RS Elizabeth, Wilson mengatakan kepada paramedis di IGD bahwa perempuan yang ia bawa sakit. Kemudian, Wilson pergi meninggalkan RS, tanpa memberikan identitas diri kepada petugas setempat. 

Pihak RS otomatis curiga. Mereka menelepon polisi, memberi tahu dugaan pembunuhan. Tim polisi meluncur ke RS, memintai keterangan para saksi. Dari penyelidikan yang rumit, polisi tahu asal lokasi jenazah sebelum dibawa ke RS. yakni, mes Jodoh. 

Di sana polisi memintai keterangan pemilik agensi, Wilson. Dalam interogasi singkat, Wilson membatah. Namun, polisi terus memeriksa. Polisi melihat di rumah tersebut ada kamera CCTV yang dicopot. Sangat mencurigakan.

Polisi meminta perangkat memori CCTV itu. Hasilnya, dalam memori, ada rangkaian hari-hari penyiksaan para tersangka terhadap korban. Namun, rekaman berhenti sebelum korban terkapar.

Rupanya, di hari-hari awal penyiksaan Putri, para pelaku tidak sadar bahwa tindakan mereka terekam CCTV. Setelah dua hari penyiksaan, Wilson memerintah anak buahnya agar kamera CCTV dicopot. Tapi, ia tidak mengambil perangkat memorinya.

Dari situ, Wilson mengakui menyiksa korban. Ia menceritakan kronologi penyiksaan yang melibatkan tiga tersangka lain yang merupakan karyawan Wilson. 

Dalam rekaman CCTV, penyiksaan itu efektif. Korban diborgol, mulut dilakban, kaki diikat, duduk di lantai. Dengan begitu, korban tak berkutik. Dia disiksa para tersangka bergantian selama tiga hari.

Motifnya, berdasar pengakuan Wilson ke polisi, korban menyerang pacar Wilson, Anik Istikoma. Wilson dan Anik bekerja sama. Anik merekam video seolah-olah dia diserang Putri. Rekaman itu lalu dikirimkan ke HP Wilson. Kemudian, Wilson menganiaya Putri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: