Meretas Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Meretas Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

ILUSTRASI rumah tangga sebagai reproduktor nilai patriarki yang membuat upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan tidak mudah.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Tranformasi yang dimaksud harus dapat menemukenali bahwa kekerasan bukan sekadar tindakan individu, tetapi berakar pada struktur sosial yang patriarkis. Ada ketimpangan relasi kuasa dan budaya yang menormalisasi diskriminasi. 

Perubahan ini harus dimulai dari cara berpikir dan kesadaran budaya yang berlaku dalam keluarga, sekolah, negara serta masyarakat sipil. Bahwasanya perempuan adalah manusia yang memiliki hak, suara, dan otoritas penuh atas hidupnya. 

Transformasi sosial untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan bukan hanya soal menindak pelaku, tetapi membangun tatanan sosial baru yang menjadikan kesetaraan sebagai norma, keselamatan perempuan sebagai prioritas, dan keadilan sebagai fondasi relasi antar masyarakat. 

Jika rumah tidak aman, sekolah tidak aman, maka sebenarnya perempuan dan anak tidak pernah benar-benar memiliki ruang untuk tumbuh. (*)

*) Direktur KPS2K Jawa Timur, Founder Indonesia Feminist Academy and Humanitarian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: