Pemprov Jatim Angkat Wastra Sidoarjo dalam Misi Dagang Batam
Gelaran Misi Dagang dan Investasi di Batam, 8 Desember 2025. Dalam ajang itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memperkenalkan keunikan batik Jetis, Sidoarjo.-Pemprov Jatim-
BACA JUGA:Khofifah Serap Pengalaman Singapura dalam Pembangunan Sumber Daya Birokrasi
BACA JUGA:Jatim Siap Jalankan Program Bongkar Ratoon, Targetkan Swasembada Gula 2026
Momentum budaya dalam misi dagang itu berlanjut dengan peragaan busana batik Jetis oleh para Duta Wisata Raka Raki Jawa Timur.
Mereka menampilkan rancangan busana karya Hariyani Wisnu, perancang asal Sidoarjo yang dikenal konsisten memadukan motif batik Jetis. Yakni dengan berbagai teknik. Seperti sulaman, songket, hingga lukisan tangan.
Hasilnya, karya busana yang ditampilkan tampak meriah, modern, namun tetap menjaga karakter klasik batik.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengamati batik Jetis Sidoarjo dalam ajang Misi Dagang dan Investasi di Batam, 8 Desember 2025.-Pemprov Jatim-
Art Director pertunjukan Embran Nawawi menjelaskan bahwa pemilihan narasi budaya Sidoarjo memiliki alasan khusus.
BACA JUGA:Jatim Siap Jalankan Program Bongkar Ratoon, Targetkan Swasembada Gula 2026
BACA JUGA:Khofifah Bagikan Sepatu dan Perlengkapan Asrama Siswa SR di Pasuruan
Bahwa motif batik Jetis dengan warna-warna tegas dan cerita flora-fauna lokal dianggap memiliki kekuatan artistik. Cocok menjadi bahasa diplomasi budaya dalam sebuah misi dagang.
Menurut Embran, kisah Ning Saropah menjadi metafora penting mengenai pemberdayaan perempuan dan kekuatan UMKM Sidoarjo.
“Pertunjukan itu memuat pesan bahwa UMKM memiliki jiwa, cerita, dan karakter. Dan budaya adalah jembatan yang efektif untuk menyampaikan hal tersebut,” ujarnya.
Pertunjukan Wastra Sidoarjo dalam Misi Dagang Jatim-Kepri menegaskan bahwa budaya memiliki peran strategis dalam memperluas jejaring ekonomi.
BACA JUGA:Padi Varietas Unggul, Binaan Kodim Lamongan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: