Tiga Dekade Menjadi Kawan Selamanya Keluarga Indonesia

Tiga Dekade Menjadi Kawan Selamanya Keluarga Indonesia

Dari 30 Kota ke 80 Kota: AZKO Perbesar Langkah Berbagi Cahaya untuk Jaga Bumi. HARITSAH ALMUDATSIR/HARIAN DISWAY-Haritsah Almudatsir/ Harian Disway -Harian Disway

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa banyak benda di rumah Anda—rak penyimpanan, peralatan masak, perkakas, hingga lampu pintar—diam-diam terhubung oleh satu perjalanan panjang sebuah perusahaan?

Perjalanan yang bermula dari seorang tukang kayu perantau, bertahan lintas generasi, dan terus berubah mengikuti zaman.

Perusahaan itu dulu hadir melalui nama yang terpampang di banyak toko: ACE Hardware.

Selama hampir tiga dekade, ACE Hardware menjadi kawan lama keluarga Indonesia—tempat mencari perkakas pertama, menyempurnakan dapur, atau sekadar memperbaiki hal-hal kecil di rumah.

Namun perjalanan itu memasuki babak baru. Perusahaan memilih langkah berani: berdiri dengan identitas yang lebih Indonesia. ACE Hardware pun bertransformasi menjadi AZKO, di bawah PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk.

Nama baru, wajah baru, namun semangat sebagai Kawan Lama tetap dipegang.

Di balik perjalanan panjang itu ada nama Kuncoro Wibowo. Ia menjadi poros penting perusahaan.

Dikutip dari Catatan Dahlan Iskan berjudul Kawan Lama, Kuncoro digambarkan sebagai sosok yang luar biasa. Ia punya naluri kuat membaca kebutuhan rumah tangga Indonesia.

Kuncoro tidak hanya membawa ACE Hardware menjadi ritel yang dekat dengan keluarga Indonesia, tetapi juga membuat perusahaan tetap kokoh ketika memilih meninggalkan lisensi internasional tersebut. Bahkan nilai perusahan itu mencapai Rp13 triliun.

Satu gambaran menarik dalam tulisan Dahlan adalah kebiasaan Kuncoro mengkurasi sendiri barang-barang yang akan dijual di AZKO.

Seleksinya ketat: jenis, mutu, harga, dan potensi laku. Yang tidak memenuhi standar akan ditolak. Kebiasaan itu bukan sekadar praktik bisnis, melainkan warisan masa kecil.

Ya, apa yang dilakukan Kuncoro adalah bagian dari memori masa kecilnya. Kuncoro kecil tinggla di Jalan Kokosan, Mangga Besar.

Ayanya seorang perantau asal Tiongkok bernama Wong Jin melakukan hal yang sama setiap hari. Mengukur kualitas alat pertukangan satu per satu sebelum dipajang di toko kecil bernama Zhang You (张友), yang kemudian menjelma menjadi Kawan Lama.

Dari toko pertukangan itulah filosofi Kawan Lama lahir. "Kawan lama" bukan berarti kawan sejak lama, melainkan kawan untuk selamanya—relasi yang dijaga, dihormati, dan disempurnakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: