SPPG Pagesangan: Hidupkan Lahan Mati dengan Aktivitas

PAGI belum sepenuhnya terang. Ketika aktivitas sudah bergerak di sebuah sudut Pagesangan, Surabaya. Asap tipis keluar dari bangunan bercat terang. Bunyi peralatan dapur bersahutan. Juga terlihat hilir mudik manusia dengan segala aktivitasnya

Padahal beberapa waktu lalu tempat ini hanyalah gudang sepi. Tak ada aktivitas. Tak ada kehidupan.

Bangunan itu dulu sekadar gudang lama milik kantor di sebelahnya. Lama tak terpakai. Kosong. Tidak pernah ada kegiatan berarti.

Sampai akhirny,a inisiatif datang dari Yayasan Mitra Bergizi Indonesia Emas. Lahan mati itu akhirnya disulap menjadi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah.

BACA JUGA:Kisah Mufaizah dan Senandung Harapan Relawan Dapur MBG

BACA JUGA:MBG, Melatih Anak Suka Sayur dan Buah

Gudang lama itu direnovasi dan disesuaikan dengan standar dapur produksi makanan bergizi. Prosesnya tidak sebentar. Butuh tiga hingga empat bulan. Dimulai dari sejak pertengahan tahun.

Perlu penyesuaian bangunan. Bangunan pun ditata ulang. Alur kerja diatur ketat. Disesuaikan dengan standar bangunan untuk pelaksanaan program Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Kepala SPPG Pagesangan, A. Akmal Karami, menyebut perubahan itu sebagai inisiatif yayasan. Yang juga bekerja sama dengan mitra lokal. “Sekarang bangunannya sudah sesuai dengan standar dapur MBG,” ujar pria berusia 24 tahun itu.

Dapur SPPG itu wajib memiliki ruang penyimpanan bahan basah dan kering. Ada ruang penimbangan. Ruang ganti khusus relawan. Hingga toilet dengan bangunan yang terpisah. Semuanya ada di sini.

Tak hanya itu, juga tersedia ruang pengolahan. Lengkap dengan sistem sirkulasi udara. Juga ruang pemorsian dan pencucian ompreng. Kebersihan dan kerapian selalu dijaga dan diawasi ketat.

Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama hadir dalam peluncuran Dapur Sehat BGN SPPG Pagesangan, Sabtu, 8 November 2025.-Tim Media Lia Istifhama-

Setiap bagian memiliki fungsi jelas. Alur masuk bahan, pengolahan, hingga distribusi dibuat satu arah. Tujuannya sudah jelas. Menjaga kebersihan dan kualitas makanan.

Aktivitas dapur bahkan dimulai sebelum fajar. Persiapan sudah dilakukan sejak malam sebelumnya.

Sumber: