Sajikan Pemikiran 12 Tokoh Filsafat Dunia lewat Reality Show, Henry Manampiring: Pilih Filsuf Favoritmu

Sajikan Pemikiran 12 Tokoh Filsafat Dunia lewat Reality Show, Henry Manampiring: Pilih Filsuf Favoritmu

HENRY MANAMPIRING (kanan) menyapa para pembaca Filsafat Punya Bakat di Surabaya.-Ilmi Bening-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Filsafat adalah pemicu modernitas. Berkat para filsuf yang hidup ribuan tahun lalu, manusia punya landasan berpikir kritis. Namun, mempelajari Filsafat bukan perkara mudah.

Henry Manampiring pernah penat menyelami pemikiran para filsuf. Di tengah kejemuannya, ia malah melahirkan gagasan kreatif. Yakni, menghadirkan para filsuf itu ke atas panggung dan membiarkan mereka berbicara tentang gagasan mereka dengan gaya yang santai dan lugas. 

Lewat proses itulah Filsafat Punya Bakat lahir. Sejak lembar pertama, lelaki yang akrab disapa Om Piring itu menyapa para pembaca dengan kocak. Ia mengajak pembaca memasuki imajinasinya. Lebih dari itu, ia juga mengajak para pembaca berinteraksi dengannya sebagai penulis. 

“Ini aku sudah baca di halaman yang awal-awal. Dibandingkan Filosofi Teras, ini lebih bercerita gitu dalam bentuk fiksi. Tapi, tetap ada moral value-nya, menghibur, dan mudah dimengerti,” ucap Tazqiah Nurusalma yang datang dari Gresik.

BACA JUGA:Apa Itu Stoikisme? Mari Pahami dari Buku Filosofi Teras Karya Henry Manampiring

BACA JUGA:Jumlah Jari Naga dalam Kelenteng, Maknai Filsafat Konfusius

Lewat buku anyarnya, Om Piring mengajak pembaca membayangkan 12 filsuf yang hidup ratusan tahun lalu itu menjadi peserta reality show. Seperti American Got Talent, X-Factor, atau Indonesian Idol. Di panggung kompetisi itulah, Socrates, Plato, Aristoteles, Descartes, dan Machiavelli menampilkan gagasan besar mereka tentang pemikiran modern. 

“Ide ini muncul ketika tahun lalu saya mengikuti kelas S2 Matrikulasi Filsafat. Nah, waktu lagi ngantuk pas kuliah filsafat, saya jadi mikir: ini kalau dijadikan buku, gimana ya caranya supaya bisa menarik,” ucapnya saat peluncuran bukunya di Gramedia Tunjungan Plaza pada Sabtu, 13 Desember 2025. 

Hal pertama yang ia pikirkan adalah memaparkan ide tanpa membuat bosan. Om Piring lantas mengimajinasikan para filsuf itu berbicara dengan santai, bahkan ada selipan humornya. 

“Sebenarnya kalau kita baca tulisan para filsuf itu, masalah manusia sama saja sejak zaman dahulu, cuma beda bentuknya aja,” ungkap alumnus Universitas Padjadjaran dan Universitas Melbourne itu.


PARA PESERTA Book Tour Filsafat Punya Bakat Goes to Surabaya berfoto bersama Henry Manampiring pada Sabtu, 13 Desember 2025.--Dokumentasi Noura Books

BACA JUGA:Hari Filsafat Sedunia 20 November 2025, Memahami Pentingnya Filsafat bagi Anak Muda

BACA JUGA:Reza Rahadian Buat Karya Seni Eudaimonia di ARTJOG 2025, Terinspirasi dari Filsafat Yunani Kuno

Dalam buku terbarunya, penulis Filosofi Teras itu mengangkat pemikiran-pemikiran yang inspiratif. Bukan yang njelimet, tetapi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

“Misal, filsuf muslim bernama Ibnu Rusyd. Ia memberikan komentar tentang orang yang beribadah, tetapi motivasinya hanya ingin mendapatkan kenikmatan di surga,” terangnya di hadapan 58 peserta Book Tour Filsafat Punya Bakat Goes to Surabaya

Terlalu berfokus pada kenikmatan di surga itu membuat manusia lupa esensi ibadah yang sesungguhnya. Ibnu Rusyd menyebut motivasi semacam itu sebagai nafsu manusia belaka. Niat ibadah yang dilakukan bukanlah karena cinta kepada Yang Maha Kuasa, melainkan untuk menagih janji kenikmatan di surga.

Satu per satu, Om Piring membahas para filsuf yang diibaratkan sebagai peserta reality show. Namanya kompetisi, pasti ada jurinya. Dalam buku tersebut, Om Piring menghadirkan empat juri dengan karakter berbeda-beda.  

BACA JUGA:Ketidakpastian Dunia dan Isinya: Perspektif Filsafat Agama

BACA JUGA:Program Makanan Bergizi; Perspektif Filsafat Marxisme dalam Kebijakan Pangan

“Perbedaan karakter ini sengaja saya buat karena ingin para juri bertabrakan dengan realita yang juga berbeda-beda. Ada filsuf yang pemikirannya harus didebat sama orang yang religius. Tetapi, ada juga filsuf yang harus berhadapan dengan juri yang berpemikiran rasional,” ucap lelaki ramah tersebut. 

Daya tarik lainnya adalah Hypatia yang didapuk sebagai MC. Om Piring menampilkannya sebagai wakil filsuf perempuan.

“Ini menandakan bahwa sejarah tidak melupakan kehadiran perempuan sebagai sosok pemikir yang cerdas,” ujarnya. Itu sekaligus kritik karena dunia Barat sangat kekurangan filsuf perempuan.

Agnes, peserta dari Surabaya, mengatakan bahwa Om Piring selalu berhasil menyajikan hal-hal yang rumit dengan bahasa sederhana. Gaya tulisannya pun khas. Jenaka tapi runtut. Kali ini, ia bahkan mengajak pembaca memberikan suara untuk para peserta reality show

BACA JUGA:Filsafat Harapan dalam Perjuangan Panjang Wong Cilik Hidupkan Ratu Adil

BACA JUGA:Mengenal Simone de Beauvoir: Filsuf yang Membentuk Wajah Feminisme Modern

“Terima kasih buat Om Piring sudah bikin buku ini. Pengalaman filsafat saya itu mulai dari yang sederhana sampai yang komik, semuanya tetap bikin mumet. Tetapi, cerita filsuf di reality show ini mudah dimengerti,” paparnya. 

Om Piring sengaja menyematkan QR pada bagian akhir buku. Pembaca bisa memberikan suara mereka untuk memilih filsuf favorit. Hasilnya bisa langsung dilihat dari tautan link pada QR tersebut. Coba cek, filsuf favoritmu menang tidak? (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: