Pameran UMKM Buka Lebar Peluang Warga Kalingga Kembangkan Usaha

BACA JUGA: Bagi Kiat Kembangkan Bisnis UMKM, Bupati Rio Sebut Mindset dan Pengelolaan Modal sebagai Kunci

BACA JUGA: BPDP dan Unair Ajak UMKM Tingkatkan Nilai Jual Sawit dan Kakao dalam Hilirisasi

WORO AGUS SULISTYOWATI di tengah warganya saat menjaga stan Kedai Kalingga dalam Festival Kopi dan Ekonomi Kreatif 2025 di Balai Pemuda. -Amelia Puspa Ningrum

Setiap hari, rantai produksi di Kalingga bergerak. Setelah memproduksi, warga memasarkan dagangannya. Ada yang dijual sendiri, ada yang dibawa ke Pasar Kembang. Rutinitas distribusi dilakukan tiap pukul 02.00-03.00 WIB. 

Saat ini, ada sekitar 90 pelaku UMKM yang aktif di Kalingga. Lis berharap, warganya mampu bertahan dalam bidang usaha tersebut karena terbukti menghasilkan. 

Bagi sebagian warga, membuat dan menjual kue adalah sumber pendapatan utama. Sebagian yang lain, usaha tersebut adalah sampingan yang menghasilkan. 

Yeni adalah salah seorang yang merasakan manfaatnya. Perempuan yang menjual dimsum, lemper, onde-onde, risol, dan es sinom bisa membeli kebutuhan rumah tangga dari penghasilannya. 

BACA JUGA: BSI Dorong UMKM Naik Kelas, Segmen SME Tumbuh 12,20% Jadi Motor Pembiayaan Syariah

BACA JUGA: Produk UMKM Binaan Ubaya dan Undika Tembus Pasar Malaysia-Amerika Serikat

“Kapan hari kulkasnya rusak ya bisa beli kulkas baru aku, Mbak,” jelas Yeni kepada Harian Disway. 

Dia mengatakan bahwa modal awal untuk memulai bisnisnya hanys Rp250.000 – Rp500.000. Sehari-hari, lapaknya buka di rumah mulai pukul 10.00 WIB. Dia dibantu oleh suaminya.

Tiap kali ikut pameran, dia menutup lapak yang di rumah. Sebab, pendapatan dari pameran lebih menjanjikan. Di Kalingga, jatah untuk ikut pameran diatur oleh Lis agar merata.

Dari Kalingga kita bisa melihat bahwa semangat warga dan sinerginya bisa menggairahkan perekonomian. Kendati skalanya kecil, hal-hal seperti itu berdampak besar. Setidaknya, warga Kalingga bisa berdiri di atas kaki sendiri. (*)

*) Peserta Magang Kemenaker RI

Sumber: