SINGAPURA, HARIAN DISWAY - Label harga ayam kampung asal Malaysia yang dijual di Singapura lagi ramai diperbincangkan. Harga satu bungkusnya mencapai 72.27 Dollar Singapura atau sekitar Rp 760.212.
Krisis ayam di dua negara itu terjadi sejak pemerintah Malaysia menghentikan ekspor ayam sejak 1 Juni 2022. Harga ayam di Malaysia memang sedang meroket tajam karena pekerja asing di peternakan mereka belum kembali sejak 2 tahun pandemi.
Singapura yang bergantung pada kiriman Malaysia jadi kena getahnya.
Potret label ayam yang diributkan itu menunjukkan nama jaringan supermarket terbesar di Singapura NTUC FairPrice. Pihak supermarket akhirnya mengklarifikasi kegaduhan berhari-hari yang mencuat sejak pada 2 Juni malam.
“Gambar label produk adalah ayam kampung organik yang dijual di salah satu konter konsesi kami yang dioperasikan oleh Swiss Butchery,” kata NTUC FairPrice dalam sebuah pernyataan yang diposting di Facebook.
Ayam itu dikemas tanggal 31 Mei lalu. Dengan harga 22.05 Dolar Singapura atau Rp 231.997 per kilonya. Ternyata dalam satu kemasan itu berisi 2 ayam utuh dengan berat lebih dari 3 kilogram. Makanya harganya tembus hingga Rp 760.212.
Setelah pernyataan dimuat, unggahan klarifikasi harga itu dibanjiri lebih dari 900 komentar sampai senin siang (6/6). “Tidak ada kesalahpahaman di sini. Kami hanya dikejutkan oleh harga USD 22,50 per kilogram untuk ayam kampung organik yang dijual di NTUC Fairprice,” kata Angela Lau.
Berbeda dengan Angela Lau, tampaknya Lee Michael memahami tingginya harga ayam kampung organik. “Bagus bahwa FairPrice telah mengklarifikasi. Untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang, kata kunci seperti “organik” harus diberi label di semua produk organik,” katanya.
Ayam organik memang berbeda dengan ayam broiler biasa. Orang Indonesia menyebutnya sebagai ayam kampung. Yakni ayam yang diternakkan tanpa menggunakan bahan kimia. Pakannya menggunakan sayur organik. Dedaknya pun menggunakan kulit beras organik.
Dua bulan lalu kenaikan harga ayam mencapai 7.21 Dolar Singapura sekitar Rp 75 ribu. Berbeda dengan harga biasanya pada bulan Maret hanya Rp 69 ribu.
Sejak 2021, sepertiga pasokan ayam Singapura berasal dari Malaysia. Hampir semua berupa ayam hidup dan disembelih di Singapura. Namun sejak Rabu lalu Malaysia menghentikan 3,6 juta ekspor ayam. Keputusan ini diambil agar produksi dan HET ayam Malaysia stabil kembali.
Meski ekspor ayam dari Malaysia terhenti, Menteri Negara Kelestarian dan Lingkungan Desmond Tan (4/6) mengatakan pasokan ayam Singapura tetap stabil.
Chilled chicken akan didatangkan dari Australia dan Thailand. Bahkan 10 kali lipat jumlah impor dari Thailand. Sedangkan Ayam beku didatangkan dari Brazil dan Amerika Serikat. Semuanya akan tiba beberapa pekan kedepan. (Celina Natalia Sitorus)