“Saya“di sini belajar. Kita harus bisa jadikan kekurangan sebagai kelebihan,” imbuhnya.
Dosen pembimbing mahasiswa PMM Doan Widhiandono menyebutkan, pertemuan itu memiliki tujuan kebinekaan. Itu merupakan satu dari serangkaian Modul Nusantara yang merupakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Selain itu, dalam Modul Nusantara terdapat kegiatan patriotisme, inspirasi, dan refleksi.
”Kebinekaan ini yang akhirnya dijabarkan menjadi berbagai program. Misalnya, pengenalan patriotisme, sejarah bangsa, suku dan agama, aneka kuliner. Nah, pertemuan bersama Persas itu untuk menghidupkan semangat inklusi,” ujar Doan.
Semangat inklusi tersebut ia jalankan dengan menggelar kegiatan bersama Persas. Persas, menurutnya, merupakan komunitas disabilitas yang berprestasi. Dengan demikian, pertemuan para mahasiswa PMM itu diharapkan dapat memberikan insprirasi dan semangat baru dalam kehidupan para mahasiswa. (*)