Mike Neuber Luruskan Sejarah Wisma Jerman Surabaya: Bukan Kantor Kedutaan atau Penginapan

Kamis 09-03-2023,10:49 WIB
Reporter : Hendrina Ramadhanti
Editor : Salman Muhiddin

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Suasana pagi itu, 8 Maret 2023, di Wisma Jerman begitu cerah. Tamu undangan disambut hangat oleh Managing Director Wisma Jerman Mike Neuber. Pidatonya dibuka dengan klarifikasi.

"Wisma Jerman sering disalahpahami sebagai bagian dari Kedutaan Jerman. Padahal bukan. Kami engak ada sangkut pautnya sama politik pemerintahan. Jadi, sekarang waktunya untuk meluruskan," kata Mike.

 

Pria yang sudah tinggal di Indonesia selama 10 tahun itu, sudah fasih berbahasa Indonesia. Sambutannya disampaikan dengan lancar meski logat Jermannya masih terasa. 

BACA JUGA:Jelang Lawan MU, Pelatih Real Betis Pellegrini Bahas Skor 7-0 Liverpool

BACA JUGA:Breaking News! Hakim Vonis Ringan Panpel Arema FC di Kasus Kanjuruhan

"Banyak yang salah kira. Pernah ada yang mengira ini tempat penginapan," kata Mike, mengundang gelak tawa para tamu. 

Berangkat dari sejarahnya, Wisma Jerman dulu adalah sebuah institut kebudayaan resmi dari Republik Federal Jerman, bernama Goethe Institut. Institut itu sudah punya 160 cabang yang tersebar di 100 negara di dunia.

Mike Neuber Sambutan Acara Gathering Media-Haikal Ismail-

Selayaknya tugas institusi kebudayaan pemerintah, mereka mengenalkan budaya dan bahasa Jerman pada orang-orang luar negeri. Namun sejak tahun 2011 mereka mengubah nama institut menjadi Wisma Jerman. Tak lagi mendapat pendanaan Pemerintah Jerman.

Saat ini Wisma Jerman disponsori oleh Yayasan Indonesia-Jerman, juga melibatkan kerjasama dengan Goethe Institut dan Ekonid. Aktivitas utama paling menonjol adalah penyediaan kursus bahasa Jerman, konsultasi studi, hingga akses pada perpustakaan dengan 2000 buku berbahasa Jerman.

BACA JUGA:AC Milan Melaju ke 8 Besar UCL, Spurs Tanpa Gelar Tahun Ini

BACA JUGA:Jelang Barito Putera vs Persebaya: Aji Santoso Usung Bangkit, Rahmad Darmawan Cari Alternatif

Kursus yang diselenggarakan dapat diikuti secara hybrid. Tatap muka maupun daring. Sampai saat ini sudah ada lebih dari 1000 peserta dari seluruh Indonesia yang bergabung. Sertifikat bahasa yang dikeluarkan pun telah resmi diakui oleh Pemerintah Jerman.

Kategori :