Rasa akulturasi dalam yopia terasa pada bahannya. Yakni, terigu dan gula Jawa. Hanya itu. Simpel. Sesimpel cara pembuatan dan wujud penganan khas Lasem, Kabupaten Rembang, tersebut.
SIEK Tian Nio sedang sibuk pagi itu, Rabu, 18 Januari 2023. Dia sudah tenggelam dalam kesibukannya. Aktivitas yang ditekuninya sejak lama. Sejak gadis. Yang dipelajarinya turun-temurun sejak era kakeknya, Tan Tjip Liang.
Karena itu, otot-otot tangannya pun sudah hafal. Seberapa banyak adonan terigu yang harus diambil, bagaimana cara memasukkan adonan gula merah, hingga memipihkan adonan sebelum masuk ke oven.
Hari itu, perempuan yang lebih suka dipanggil Waras itu sedang dibantu oleh seorang lelaki. Panggilannya Pak Min. Dan Waras, perempuan kelahiran 17 November 1946 itu, tidak keberatan ketika datang seorang ’’pembantu’’ lagi. Yakni, Retna Christa, anggota tim ekspedisi Jejak Naga Utara Jawa.
BACA JUGA : Resep Bertahan Empat Generasi
Tugas Nana, sapaan Retna Christa, tampak mudah. Hanya mengisikan adonan gula merah ke dalam adonan terigu. Ya, pagi itu seluruh adonan memang sudah siap. Adonan kulit berbahan terigu, air, dan sedikit minyak. Sehingga, teksturnya lembap dan kalis. Lumer dan liat. Sedangkan adonan gula merah—yang bahannya adalah gula kelapa, air, dan tepung—sudah berbentuk seperti dodol.
Awalnya, sejumput adonan terigu dipipihkan memakai tangan. Membentuk semacam mangkuk kecil. Setelah itu, secuil adonan gula merah dimasukkan lalu ditutup lagi.
Tentu saja, kecepatan tangan jurnalis Harian Disway itu tidak bisa menandingi Waras, Pak Min, apalagi Tony Haryanto. ’’Gini, lho,’’ ucap Tony memeragakan cara mengisi gula itu. Ibu jari dan telunjuk kedua tangannya tampak berputar cepat. Tak sampai 30 detik sudah beres.
Begitu juga saat memipihkan adonan terigu yang sudah berisi gula itu. Cukup berat. Liat. Waras terlihat santai memakai roller kayu. Sedangkan Nana masih kesulitan menggelindingkan roller tersebut. Apalagi, penggiling yang dipakai Nana sudah tua. Lebih pendek. ’’Itu gilingan dari kongco (kakek buyut, Red) saya,’’ kata Tony.
’’Lho, jangan dipukul gitu,’’ ucap Waras saat melihat Nana memukulkan roller itu ke adonan. Mungkin biar lekas pipih. Akhirnya, kami pun menyerahkan pekerjaan itu ke ahlinya.
TONY HARYANTO menunjukkan yopia yang baru keluar dari pemanggang. Dalam sehari, ia menghasilkan 400 kue.-Yulian Ibra-Harian Disway-