Series Jejak Naga Utara Jawa (75) : Pelajaran dan Guyonan Lewat TikTok

Series Jejak Naga Utara Jawa (75) : Pelajaran dan Guyonan Lewat TikTok

TAMPILAN AKUN TikTok Harjanto Halim dengan beberapa kontennya. Ia mengolah sendiri video-video tersebut.-Tangkapan layar TikTok Harjanto Halim-

Harjanto Halim tak ketinggalan zaman dalam menyampaikan berbagai pesan. Ia juga menggunakan media sosial ala anak kekinian. Bedanya, Harjanto tidak lantas berjoget-joget di jagat maya bak kurang kerjaan.
 
NAMA Harjanto Halim memang melekat ke berbagai hal. Anda sudah tahu, ia adalah pengusaha. CEO PT Marimas Putra Perkasa. Ia juga dikenal sebagai aktivis Tionghoa yang getol menyuarakan kesetaraan, toleransi, juga kemanusiaan. Itu dilaksanakannya lewat Perkumpulan Rasa Dharma (Boen Hian Tong) dan Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis).

’’Karena posting-an saya tentang budaya Tionghoa, banyak yang mungkin mengira saya itu sangat ketat sekali menjalani tradisi Tionghoa. Padahal, kalau saya pikir ya, saya itu termasuk mungkin, Tionghoa garis lucu,’’ kata Harjanto.
 

Ia tidak mengatakan kalimat-kalimat itu secara langsung kepada tim ekspedisi Jejak Naga Utara Jawa Harian Disway. Untaian kata itu menyeruak lewat salah satu video TikTok @harjantohalim. Itulah akun Harjanto di platform yang dikembangkan ByteDance, perusahaan asal Tiongkok tersebut.

Dan ’’kredibilitas’’ alumnus University of California-Davis, Amerika Serikat, tersebut sebagai tiktoker tak perlu diragukan. Akunnya punya centang biru. Verified. Hingga Rabu, 5 April 2023, follower-nya sudah 310 ribu lebih. Like-nya mencapai 6,3 juta. Cukup oke untuk seorang pengusaha sekaligus aktivis sosial yang pekerjannya tidak hanya ngonten.

Dahlan Iskan, founder Harian Disway, mengakui ketenaran Harjanto di media sosial. ’’Tadi, Pak Harjanto sampai disapa ibu-ibu, dirubung ibu-ibu, diajak foto,’’ ucap Dahlan ketika satu forum dengan Harjanto dalam peringatan Imlek 2022, tahun lalu, di Kelenteng Hong San Kiong, Gudo, Jombang.

’’Sangat terbukti bahwa komunikasi antarbudaya itu bukan lewat pidato, bukan diceramahi. Itulah komunikasi modern yang sesuai dengan zaman ini, dengan cara yang tepat,’’ papar Dahlan ketika itu.

Lalu, apakah Harjanto memang benar-benar ingin melakukan komunikasi antarbudaya lewat TikTok? ’’Itu iseng aja,’’ kata Harjanto ketika berbincang dengan Harian Disway di Jombang itu.
 

Harjanto Halim ketika berbincang dengan Harian Disway di Jombang saat peringatan Imlek 2022.-Boy Slamet-Harian Disway-

Awalnya, ia memang pengguna media sosial yang aktif. Yaitu, Facebook. Bisa dimaklumi. Sesuai usianya.

Tetapi, pada 2021, Harjanto mulai melirik TikTok. ’’Saya coba, kok bagus,’’ ujarnya. Harjanto pun keterusan. Hingga sekarang.

Video TikToknya beragam. Dibagi menjadi empat tema besar: bisnis, serius, urip, dan guyonan. Tema bisnis pasti terkait dengan posisinya sebagai bos Marimas. Yang serius tentang pemikiran atau pendapat Harjanto tentang berbagai fenomena di masyarakat. Misalnya, polemik child free, agama, intoleransi, diskriminasi, dan sebagainya.

Tema urip lebih berisi renungan-renungan kehidupan. Mirip seperti seorang motivator kehidupan. Kontennya banyak mengenai refleksi pribadi Harjanto. Beberapa diberi judul menggelitik. Misalnya, Kesetiaan Penis. Isinya pendapat Harjanto tentang rumah tangga. Di situ, ia bilang bahwa bukan glorifikasi seks yang membuat rumah tangga bisa bertahan, melainkan kesetiaan.

Nah, tema yang asyik adalah guyonan. Tentu, guyon khas bapack-bapack. Harjanto menunjukkan salah satu videonya kepada tim ekspedisi ini di kantor Boen Hian Tong, Kamis, 19 Januari 2023. Judulnya, Saat Mahasiswi Hamil. Video ini di-pin pada akunnya. Nyantol terus di baris teratas.

Video tersebut menceritakan keresahan seorang cewek yang hamil di luar nikah. Orang tuanya marah besar dan memanggil pacar si cewek itu. Sang pacar ternyata pria paro baya yang luar biasa kaya.

Pacar itu siap bertanggung jawab, bahkan sudah menyiapkan hadiah luar biasa banyak, miliaran rupiah, kalau anaknya lahir. Baik cowok atau cewek. ’’Ada sedikit masalah, Pak. Saya takut kalau gugur bagaimana?’’ kata si pacar. Di luar dugaan, ayah cewek itu menjawab, ’’Ya dicoba lagi….!”

Bagi Harjanto, videonya bisa menjadi unique selling point. Baik tentang bisnisnya. Atau tentang pemikirannya. Soal video bisnis, anak buahnya justru merasa terbantu dengan promosi langsung dari sang bos. Keluarga Harjanto pun oke-oke saja dengan TikTok itu. ’’Anak-anak juga tidak lebay bereaksi. Santai saja,’’ ucapnya.

Seluruh video itu diperankan oleh Harjanto. ’’Saya garap sendiri, edit sendiri. Tanpa staf,’’ ucapnya. Karena itu, videonya khas. Menampilkan wajah Harjanto, kadang dengan kaca mata, atau peci goni yang menjadi ciri khasnya. Video-video itu kerap didahului dengan deheman Harjanto. Dan diakhiri dengan ucapan khas, ’’Cusss…”

Bapak tiga anak (usia 28, 26, dan 16 tahun) tersebut tak menyangka kontennya bisa viral. ’’Mendadak jadi ’hero.’ Banyak yang menegur kalau bertemu saya,’’ ucap anak Budi Haliman dan Susi tersebut.
 

NYANYIAN HARJANTO HALIM dalam acara tok panjang pada perayaan ji kau meh di Pasar Imlek Semawis, 20 Januari 2023. Acara itu adalah salah satu cara merawat tradisi Tionghoa dalam bingkai komunikasi antarbudaya.-Yulian Ibra-Harian Disway-

Ia juga masih belum berencana pensiun dari media sosial. Senyampang platform itu bisa terus digunakannya untuk menyebarkan ide. ’’Bahan idenya bisa dari mana saja. Tiap ketemu orang, bisa dapat bahan,’’ ucapnya.

Menurut Harjanto, manusia zaman sekarang tidak boleh dimanfaatkan media sosial. Tetapi, harus bisa memanfaatkan media sosial itu.

Dan di tangan Harjanto, TikTok itu bisa jadi sarana menyebarkan ide keberagaman, refleksi kehidupan, plus sarana guyonan yang menyenangkan. Cusss(*)
 
*) Tim Harian Disway: Doan Widhiandono, Retna Christa, Yulian Ibra, Tira Mada.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: