Gempa Laut Jawa : Area Guncangan Luas Karena Hiposenter Yang Dalam

Jumat 14-04-2023,20:19 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY – Pulau Jawa diguncang oleh gempa tektonik pada Jumat sore, 14 April 2023 tepatnya pukul 16.55 WIB menjelang buka puasa. Guncangan terasa dari ujung barat hingga timur pulau Jawa.

Sensor BMKG merekam kekuatan gempa dengan magnitudo M=6,9 dengan episenter di wilayah Laut Jawa. Sekitar 65 Kilometer arah barat laut Kota Tuban, Jawa Timur. Dengan kedalaman hiposenter 643 kilometer dibawah lapisan bumi. 

Getaran gempa dirasakan secara luas. Dilaporkan oleh warganet mulai dari Jakarta, Bandung, Semarang hingga Solo di Jawa Tengah. Sementara di Tuban sendiri, minim laporan getaran.  

Berdasarkan peta guncangan (shakemap) yang dirilis BMKG, Gempabumi dirasakan dengan intensitas V hingga IV MMI (modified mercalli intensity) di Kuta, Karangkates, Gianyar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut hingga Mataram.

BACA JUGA:Posko Nasional Mudik Lebaran 2023 Mulai Beroperasi

BACA JUGA:Pekerja Konstruksi IKN Dapat Rusun Moduler

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono memastikan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. 

Daryono menjelaskan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi (slab pull) pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa. 

Sampai pukul 17.43 WIB, Daryono mengatakan pihaknya mendeteksi satu kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo M=5,5. Menurut Daryono, lokasi hiposenter gempa menyebabkan rambatan getaran gempa dirasakan sangat luas. “Gempa ini guncangannya luas karena letak hiposenter-nya yang sangat dalam,” tuturnya. 

BACA JUGA:Kunjungan Kapal ke Terminal Teluk Lamong Meningkat 102,35 Persen

Sebagaimana yang diketahui, dalam istilah Geofisikan, hiposenter gempa adalah titik pusat getaran yang terletak di dalam bumi. Sementara episenter adalah titik pusat getaran yang dirasakan di permukaan bumi.

Hingga berita ini ditulis, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum menerima adanya laporan kerusakan dari wilayah terdampak gempa. 

“Ayunan gempa ini terasa hingga jarak yang jauh, akan tetapi diharapkan tidak menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan karena bukan gempa dangkal,” jelas Abdul Muhari, Kapusdatinkom BNPB. 

Muhari menambahkan, BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD provinsi, kabupaten maupun kota untuk memantau dan melakukan kaji cepat situasi maupun dampak untuk menentukan tindak tanggap darurat sekiranya diperlukan.(*)

 

Kategori :