Memotret burung di TWA Kerandangan, Senggigi, Lombok Barat-Kemenparekraf-
BACA JUGA:Coldplay Sayang Singapura, Tambah Jadwal Konser Jadi Lima Hari
Niatan Wahyudi untuk menggali potensi dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan semakin kuat ketika ia berdiskusi dengan salah seorang rekannya dari Universitas Mataram.
Terlebih tak berapa lama, BKSDA NTB melakukan kerja sama dengan Universitas Mataram untuk melakukan riset dan pendataan lebih jauh tentang keanekaragaman yang ada di TWA Kerandangan.
"Saya juga terlibat di tim itu karena saya hafal kawasan pal batas, juga titik-titik pengamatan. Dari situ kita tahu sampai saat ini ada 56 jenis burung," ujar Wahyudi.
Di beberapa titik, Wahyudi meminta pengunjung untuk fokus memperhatikan pergerakan di sejumlah ranting. Ia menjelaskan, tak lama lagi akan ada pergerakan satu jenis burung. Dan benar saja, burung Cekakak Sungai terlihat melompat dan kemudian menghilang di ujung pohon.
BACA JUGA:Im Siwan, Kang Ha-neul, dan Park Sung-hoon Dipastikan Gabung, Squid Game 2 Penuh Psikopat!
"Daerah sini memang kawasan dari burung itu, aktivitasnya di jam-jam ini (sore hari)," kata Wahyudi.
Wahyudi juga kerap kali mengajak pengunjung ke titik pengamatan yang tak jauh dari jalur jalan setapak. Sedikit melewati sungai berbatu yang saat itu dalam kondisi kering, terdapat jaring hitam yang melintang. Wisatawan diminta untuk jongkok dan mengintip dari balik jaring.
Wahyudi kemudian mengeluarkan suara-suara tertentu. Dalam suasana hening, tiba-tiba terdengar suara balasan yang begitu indah. Tak lama, satu jenis burung mendekat. Memperlihatkan eksotisme warna-warna bulunya yang indah.
BACA JUGA:Danrem Bhaskara Jaya Beri Penghargaan kepada 11 Finalis Babinsa Inspiratif
Memotret aktivitas burung di TWA Kerandangan, Senggigi, Lombok Barat-Kemenparekraf-
Terdapat beberapa spesies burung yang habitatnya ada di TWA Kerandangan. Beberapa di antaranya masuk dalam kategori terancam punah seperti Elang Flores (Nisaetus floris).
Selain itu juga ada Celepuk Rinjani (Otus jolandae) dan Cekakak Kalung-Cokelat (Todiramphus australasia), yang keduanya masuk dalam status hampir terancam. Selain itu ada juga Kehicap Ranting, Cekakak Sungai, Raja Udang Biru, dan masih banyak lagi.
Selain birdwatching, TWA Kerandangan juga menyajikan pemandangan mengesankan dari air terjun Putri Kembar dan Goa Walet yang sering menjadi destinasi utama para wisatawan karena aksesnya yang mudah.
"Itu baru jenis burung, TWA Kerandangan juga 'rumah' untuk deretan satwa lainnya seperti ular juga kupu-kupu. Terdata 11 jenis ular yang tiga di antaranya jenis berbisa. Yakni ular jenis viper dan kobra," kata Wahyudi.(*)