KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Olah Kotoran Kambing Jadi Pupuk Organik

Sabtu 08-07-2023,13:51 WIB
Reporter : Vegi Burhanudin
Editor : Noor Arief Prasetyo

MOJOKERTO, HARIAN DISWAY – Berbagai inovasi dilakukan oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Mojokerto, 3-14 Juli 2023. Mereka memanfaatkan berbagai potensi lokal untuk meningkatkan pengetahuan dan daya kreasi warga desa. Termasuk dengan memanfaatkan kotoran kambing untuk pupuk organik.

 

Para mahasiswa itu seakan menjawab tantangan Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho yang melepas KKN itu pada 3 Juli 2023. Menurut rektor, KKN adalah wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Juga sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

 

Selain itu, Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya J. Subekti juga menyentil soal spirit Patriot Mengabdi yang disematkan kepada para mahasiswanya. "Patriot itu cinta dan mengabdi untuk bangsanya, rela berkorban, serta pantang menyerah," kata Subekti.

 

BACA JUGA : KKN Untag Surabaya Berangkatkan 1.124 Patriot Mengabdi

BACA JUGA : KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Optimalkan Googlemaps pada UMKM Kerupuk Ikan “Dua Berlian”

 

Itulah yang melatarbelakangi program Vegi Burhanudin, mahasiswa Teknik Informatika Untag Surabaya, dalam merancang program KKN. Vegi diterjunkan di Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Di situ, ia merancang program bertajuk Pelaksanaan Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Kambing.

 


Vegi Burhanudin menunjukkan cara mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik.-Vegi Burhanudin untuk Harian Disway-

 

Kegiatan itu digelarnya di Pekarangan Pangan Lestari (P2) Desa Jiyu pada 4 Juli 2023. Sambutan warga pun positif. Misalnya, yang diungkapkan Tarmikem, pengurus P2L.

 

Tarmikem bilang bahwa kegiatan itu membantu Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam memahami pengolahan kotoran kambing menjadi pupuk organik yang lebih efektif. Sebelumnya, KWT hanya mencampurkan kotoran kambing ke media tanam tanpa mengolahnya menjadi pupuk terlebih dulu.

 

Dengan pelatihan itu, Vegi berharap KWT bisa menghasilkan pupuk organik berkualitas. Sehingga, bisa meningkatkan produktivitas pertanian. Juga mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Dan ujungnya adalah kelestarian lingkungan di Desa Jiyu. (Vegi Burhanudin - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya)

Kategori :