Mahasiswa Untag Kenalkan E-Commerce untuk UMKM di Mojokerto

Mahasiswa Untag Kenalkan E-Commerce untuk UMKM di Mojokerto

Mahasiswa kelompok 27 dari Untag Surabaya berfoto bersama pengelola UMKM kerupuk ikan.-Susilia Dwi Anggraini untuk Harian Disway-

MOJOKERTO, HARIAN DISWAY – Mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya telah mengadakan pelatihan untuk memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kerupuk Ikan "Dua Berlian" di Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Secara spesifik, yang diajarkan adalah pembuatan akun e-commerce.

 

Para mahasiswa itu adalah peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2023. Dan mereka diberi pemahaman bahwa salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh mahasiswa Untag Surabaya adalah pengabdian kepada masyarakat.

 

Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho menjelaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah kunci untuk menjadi mahasiswa yang berkompeten. "Sebagai mahasiswa, Anda telah ditempatkan dalam 'Kawah Candradimuka' untuk menjadi sakti. Dan untuk menjadi sakti, Anda perlu berkontribusi kepada masyarakat," ucap Prof Mulyanto Nugroho saat upacara pelepasan peserta KKN.

 

BACA JUGA : KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Dongkrak Pemasaran Produk dengan E-Commerce

BACA JUGA : KKN di Mojokerto, Mahasiswa Untag Garap Digitalisasi UMKM

BACA JUGA : KKN Untag Surabaya Berangkatkan 1.124 Patriot Mengabdi

 

Di antara 1.124 mahasiswa yang turun ke desa-desa itu, ada kelompok 27 yang beranggota 32 mahasiswa. Kelompok itu berkegiatan di Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, sejak 3 Juli 2023. Di tangan mereka, tema KKN, yakni "Penguatan Ikon Desa Berbasis Potensi Lokal," harus benar-benar diimplementasikan.

 


Susilia Dwi Anggraini berdiskusi dengan pelaku UMKM kerupuk ikan.-Susilia Dwi Anggraini untuk Harian Disway-

 

Salah seorang peserta KKN itu adalah Susilia Dwi Anggraini yang berasal dari Prodi Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dialah yang menjalankan pelatihan untuk membuat akun e-commerce bagi UMKM Kerupuk Ikan “Dua Berlian.”

 

Pelatihan itu digelar karena UMKM tersebut belum menerapkan digitalisasi dalam pemasaran. Juga belum memiliki toko online untuk mengembangkan jangkauan pasar di luar daerah. "Kendalanya, memang, sekarang kami belum punya toko online,’’ ungkap Rumini, pemilik UMKM Kerupuk Ikan "Dua Berlian".

 

Karena itu, para mahasiswa tersebut mengajarkan cara membuat akun e-commerce plus pengoperasian aplikasi pasar digital tersebut. Salah seorang peserta pelatihan adalah Faridhotul Sofia, ia merasa terbantu. Dia mengaku akan segera memulai penjualan secara online. (Susilia Dwi Anggraini – Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: