Pembunuhan Mahasiswa UI dan Pohon Uang (3): Anak Cerdas dan Baik Hati Itu Ditemukan di Kolong Tempat Tidur

Senin 07-08-2023,06:00 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Nirwan Pohan: ”Pelaku dan korban sama-sama main kripto. Korban selalu untung, sampai akhir. Pelaku semula untung terus, tapi sejak Januari 2023 rugi terus. Sampai utang pinjol Rp 80 juta. Tetap juga rugi.”

Altaf dikejar-kejar penagih pinjol. Didesak. Ia sudah melapor ke keluarga dan keluarga terus membantu menutupi utang Altaf. Belum tertutup semua. Altaf utang juga ke teman-teman kuliah. Semua teman disapu utang, total Rp 15 juta. Termasuk utang ke korban Rp 200 ribu.

Akhirnya Altaf menyasar Naufal. Tujuan utama sebenarnya hendak menguras kartu ATM Naufal. Sebab, Altaf tahu, Naufal selalu untung di kripto. Tabungan Naufal pasti puluhan juta rupiah karena Altaf tahu nilai permainan Naufal.

Nirwan Pohan: ”Tersangka mencairkan ATM korban ke mesin ATM. Tapi, tidak tahu nomor PIN. Dicoba tiga kali gagal, kartu ATM ditelan mesin.”

Altaf di konferensi pers di Mapolresta Depok, Sabtu, mengatakan, ”Saya tidak ada masalah dengan korban, tidak ada dendam. Karena saya sudah putus asa juga. Rencana baru muncul pas saya ngantar pulang di Rabu sebelum kejadian.”

Dilanjut: ”Saya lega ditangkap. Karena selama tiga hari ini saya dihantui Naufal. Terbawa mimpi seperti nyata, saya mimpi dibunuh Naufal.”

Tersangka dikenai Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukuman mati. Itulah akhir perjuangan gen Z yang ingin sangat cepat kaya. Dengan sangat sedikit kerja. Berharap pohon uang. (*)

Kategori :