HARIAN DISWAY- Dalam rangka menyambut Kemerdekaan RI ke 78, Kementerian Kesehatan berencana memberikan vaksin gratis berupa vaksin tetes rotavirus untuk seluruh Bayi di Indonesia.
Vaksin ini diberikan untuk mencegah bayi terkena penyakit diare.
Rotavirus adalah salah satu penyebab bayi terkena diare berat. Bahkan, bayi bisa mengalami dehidrasi berat dan berujung kematian.
Faktanya, hampir semua anak yang berusia 5 tahun pernah terinfeksi rotavirus. Mulai gejala yang ringan maupun berat.
Flayer Imunisasi Vaksin Rotavirus--dinkes.ntbprov.go.id
Virus ini berbentuk seperti roda yang berputar (rotary) yang dapat memicu gastroenteritis, yakni peradangan yang terjadi pada dinding saluran pencernaan, terutama usus dan lambung.
Bayi yang terkena virus ini akan mulai mengalami diare dan muntah-muntah. Inilah tanda-tanda bayi terinfeksi rotavirus.
Virus ini dapat bertahan lama di permukaan benda, termasuk tangan orang. Anak-anak, terlebih bayi, rentan terinfeksi karena seringkali menyentuh dan memasukkan benda secara sembarangan ke dalam mulut mereka.
BACA JUGA: Peringatan HUT RI ke-78, Kemenkes Berikan Vaksin Diare Gratis Untuk Seluruh Bayi Indonesia
Dengan adanya vaksin Rotavirus, bayi dapat tercegah penularan diare akibat rotavirus. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian imunisasi anak rotavirus 3 dosis tepat waktu pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
Terdapat dua macam vaksin rotavirus di Indonesia. Vaksin rotavirus monovalen (Rotarix) dan pentavalen (Rotateq). Tentunya, jumlah dosis yang diberikan untuk masing-masing vaksin berbeda.
Vaksin Rotateq diberikan 3 dosis. Dosis pertama ketika anak berumur 6-14 minggu. Lalu, dosis kedua 4-8 minggu. Terakhir, dosis ketiga maksimal ketika usia anak menginjak 8 bulan.
BACA JUGA:Virus Oz, Pengertian, Gejala Umum, dan Pencegahannya
Sedangkan vaksin Rotarix hanya diberikan 2 dosis. Dosis pertama ketika anak berusia 10 minggu. Terakhir, dosis kedua ketika umur anak 14 minggu, maksimal 6 bulan.
Dengan adanya vaksin ini, bayi dan anak dapat terhindari terkena virus Rotavirus sebesar 74 sampai 98 persen.