SURABAYA, HARIAN DISWAY- Beberapa orang berkumpul di depan monumen Karel Doormanlaan. Lokasinya berada di tengah Ereveld Kembang Kuning, Surabaya.
Beberapa karangan bunga diletakkan di dinding monumen tersebut.
Di sana, mereka akan memperingati 78 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua di Asean. Upacara peringatan itu juga merupakan bentuk penghormatan mereka kepada jiwa-jiwa pemberani yang menjadi korban dari kekejaman perang.
Dalam upacara itu, hadir Konsul Belanda di Surabaya Lily Jessica Tjokrosetio serta Konsul Amerika Serikat Jonathan Alan. Serta beberapa veteran dan keluarga tentara Belanda yang dimakamkan di tempat itu. Termasuk perwakilan Pemkot Surabaya.
BACA JUGA:Sampai Kapan Perang Rusia Ukraina Berakhir?
BACA JUGA:Dua Turnamen Bulutangkis Internasional Hadir di Medan
Upacara peringatan itu dilakukan serentak di tiga tempat di Indonesia. Dua di makam Belanda yang berada di Jakarta. “Satu di Kembang Kuning ini,” kata Lily saat ditemui usai melakukan upacara peringatan berakhirnya perang dunia kedua, Selasa, 15 Agustus 2023.
Terdapat satu monumen berbentuk seperti peti jenazah. Di bagian bawah terdapat tulisan De Onbekende Zeeman. Kalimat bahasa Belanda itu artinya ‘Pelaut Tak Dikenal’.
Warga keturunan Belanda berziarah usai mengikuti prosesi peringatan 78 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Ereveld Kembang Kuning, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 15 Agustus 2023. -Julian Romadhon-
Di pemakaman itu, banyak sekali makam-makam yang tidak memiliki nama. Bahkan, ada satu makam yang memiliki enam nama di satu prasasti. Ukurannya lebih besar dari yang lain. Karena, di dalamnya, dahulu diletakkan enam jenazah.
“Dulu, mereka susah diidentifikasi. Namanya ada. Tapi, tidak tahu yang mana orangnya. Jadi, akhirnya dimakamkan di satu tempat yang sama. Serta, semua para tentara Belanda itu namanya ditulis,” bebernyi.
Dia mengungkapkan, ada sekitar 4.800 orang dimakamkan di sana. Mereka semua dari berbagai agama. Tidak hanya dari tentara Belanda saja. Ada juga orang Indonesia yang dimakamkan di makam itu.
BACA JUGA:Ayo Daftar! Beasiswa Australia Awards Indonesia Nusantara Sudah Dibuka
BACA JUGA:Kelurahan dr Soetomo Tak Terbuka Soal Sejarah Kepemilikan Grha Wismilak
Karena itu, dia ingin mengusulkan ke Pemerintah Kota Surabaya untuk menjadikan makam Belanda itu menjadi tempat wisata dan tempat edukasi. Lily ingin, masyarakat memahami kejamnya peperangan. Perang bukanlah solusi. Korbannya pun sangat banyak. Mayoritas mereka tidak bersalah.