SURABAYA,HARIAN DISWAY - Suhu udara Kota Surabaya berkutat di antara 36-39 derajat celcius. Akibatnya, kebakaran lahan terbuka pun kerap terjadi.
Sejak Januari hingga hari ini, tercatat 244 kali kebakaran non-bangunan atau di lahan terbuka. Rinciannya, kebakaran alang-alang 106 kali, sampah 65 kali dan lain-lain 73 kali.
Jumlahnya memang tak sebanyak tahun sebelumnya. Yang mencapai 550 kejadian hanya dalam sembilan bulan. Tertinggi pada 2019 silam mencapai 949 kejadian.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Dedik Irianto mengatakan, banyaknya kebakaran lahan terbuka itu efek dari fenomena La Nina. Cuaca ekstrem ini masih terus berlangsung di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur.
BACA JUGA:HW Peduli Berbagi Sembari Gelar Pentas Seni
BACA JUGA:Camat Lakarsantri Dukung Penuh Komunitas Pecinta Anjing, Asalkan Jaga Kebersihan
"Kami masifkan patroli-patroli di lahan terbuka," katanya, Minggu, 20 Agustus 2023. Siaganya tetap setiap sekian jam. Petugas keliling memantau lahan-lahan kosong yang biasa sering terbakar.
Warga pun diimbau agar tidak sembarangan membakar sampah di lahan terbuka. Mengingat tahun lalu ada seorang yang tewas di Semampir. Karena terkena rambatan api saat membakar alang-alang.
"Jadi ada larangan itu, bukan hanya panas tetapi anginnya kencang," ujar Dedik. Yang dikhawatirkan kalau membakar di lahan terbuka, bisa merambat ke objek lain disekitarnya. Bisa sangat cepat.
Membakar sampah lahan terbuka pun salah menurut undang-undang lingkungan. Apalagi tanpa teknis tertentu. Karena itu, Dedik meminta warga tetap tertib membuang sampah di TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang nantinya diurus DLHK.
Selain itu, Dedik mengingatkan warga supaya selalu waspada saat memasak di rumah. Saluran gas elpiji harus dicek secara rutin. Dan tak meninggalkan dapur sebelum selesai memasak.
BACA JUGA:Pawjoeang 2023 : Ajang Jalan-jalan dan Lomba untuk Pecinta Anjing
BACA JUGA:Kisah Reni Astuti Mengajar di Sekolah Sang Anak: SMAIT Al Uswah Surabaya
"Karena ada beberapa kejadian, masak dan kelupaan sehingga terjadi kebakaran, kalau masak ditunggu dan sebagainya. Angin juga kencang takutnya bisa merambat apinya ke tetangga," jelasnya.
Dan untuk barang elektronik yang tak digunakan, lebih baik selalu mencabut kabelnya. Bukan hanya mematikan lewat tombol.