Ganda Putra Korea Selalu Juara Saat Kejuaraan Dunia Digelar di Denmark, Bagaimana Peluang Indonesia?

Minggu 20-08-2023,11:10 WIB
Reporter : Retna Christa
Editor : Retna Christa

HARIAN DISWAYKejuaraan Dunia Bulu Tangkis (BWF World Championship) 2023 berlangsung mulai besok, 21 Agustus 2023. Lokasinya di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark.

Sejak Kejuaraan Dunia digelar pada 1977, Denmark sudah empat kali ditunjuk menjadi tuan rumah. Tahun ini kali kelima.

Faktanya, dari empat kali event di Denmark, Indonesia hanya sekali meraih medali emas. Yakni lewat jagoan tunggal putra Icuk Sugiarto pada edisi 1983.

BACA JUGA: Debut di Kejuaraan Dunia BWF 2023, Apriyani/Fadia Diharapkan Lebih Rileks

Selebihnya, tak ada lagi wakil Merah Putih yang menjadi juara dunia di sana. Termasuk ganda putra, yang dalam beberapa dekade menjadi andalan di setiap event.

Di nomor tersebut, ganda putra Korea lah yang mendominasi daftar juara. Dari empat kali penyelenggaraan di Kopenhagen, tiga kali wakil Korea menjadi juara. Yakni pada 1991, 1999, dan 2014.

Para pemain ganda putra Korea hanya sekali gagal juara di Denmark. Yakni pada edisi 1983. Ketika BWC kali pertama diselenggarakan di Kopenhagen. Waktu itu, yang jadi juara adalah wakil tuan rumah Steen Fladberg/Jesper Helledie.

BACA JUGA: BREAKING NEWS: Anthony Sinisuka Ginting Mundur dari Kejuaraan Dunia 2023

Pada edisi 1991, Park Joo Bong/Kim Moon Soo menjadi juara ganda putra. Lalu pada 1999, sektor ini dimenangkan oleh Ha Tae Kwon/Kim Dong Moon. Sedangkan pada 2014, juaranya adalah Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol.


GANDA PUTRA Korea selalu juara saat kejuaraan dunia digelar di Denmark, bagaimana tahun ini? Ini adalah Park Joo Bong dan Kim Moon Soo, juara edisi 1983. -BWF-BWF Official

Ini menarik. Meskipun Tiongkok punya rekor mengesankan di sektor tunggal putra dan ganda putri, justru Korealah yang memiliki catatan tak terkalahkan selama 33 tahun.

Uniknya, ketika BWC digelar di negara lain, ganda putra Korea malah sulit juara. Satu-satunya gelar yang mereka dapatkan di luar Denmark adalah edisi 1985. Yakni ketika tuan rumahnya adalah Kanada.

BACA JUGA: Dapat Hasil Bagus di Undian Kejuaraan Dunia Badminton 2023, PBSI: Jangan Lengah

Fakta unik lagi, pada 1999 dan 2014, terjadi all-Korean-final. Bahkan pada 2014 itu, ganda putra Korea bahkan juga merebut perunggu. Mereka menjadi satu-satunya negara yang membawa pulang tiga medali dari sektor ganda putra.

Nah, bagaimana peluang Korea tahun ini?

Pada BWC 2023, ganda putra Korea menerjunkan dua pasangan. Yakni Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae yang diunggulkan di tempat kesembilan. Serta Choi Sol Gyu/Kim Won Ho, unggulan ke-12.

BACA JUGA: Kalah dari Juara Olimpiade, Fajar/Rian: Kami Tidak Bisa Keluar dari Tekanan

Keduanya punya bekal lumayan saat terjun ke BWC 2023. Choi/Kim tahun ini mengantongi gelar German Open. Sedangkan Kang/Seo adalah juara dari turnamen BWF terakhir sebelum kejuaraan dunia. Yakni Australian Open.

Kang/Seo—pasangan peringkat 6 dunia itu—juga menjuarai Malaysia Masters pada Mei lalu. Mereka menempati posisi kedua dalam persaingan menuju BWF Tour Finals. Dengan poin berbeda sangat tipis dengan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto.


GANDA PUTRA Korea selalu juara saat kejuaraan dunia digelar di Denmark, bagaimana tahun ini? Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto masih ditempatkan di unggulan pertama.-PP PBSI-

Jika melihat peta persaingan saat ini, yang paling berbahaya justru pasangan India Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy. Mereka menjuarai dua dari tiga turnamen terakhir yang mereka ikuti. Termasuk turnamen level Super 1000, Indonesia Open, dan Super 500 Korea Open.

Pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi juga meroket lagi. Setelah menjuarai Singapore Open (Super 750) pada Juni lalu, mereka selalu melaju ke perempat final. Dalam dua turnamen terakhir mereka, yakni Japan Open dan Australian Open, Hoki/Kobayashi konsisten masuk final.

Bagaimana dengan pasangan nomor satu dunia kita, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto?

BACA JUGA: Fajar Alfian/M. Rian Ardianto Tumbang, Tidak Ada Lagi Wakil Indonesia di Australian Open 2023

Pasangan ini agak tricky. Inkonsistensinya terlalu tinggi. Mereka merebut gelar prestisius, All England, pada Maret lalu. namun, setelah itu selalu tumbang di babak pertama. Di Indonesia Open pun hanya berhasil menembus perempat final.

Mereka tampil lumayan di tur Asia Timur. Fajar/Rian menjadi runner up Korea Open dan masuk semifinal Japan Open. Namun, di Australian Open, kandas lagi di babak delapan besar.

Di kejuaraan dunia, jika hasil drawing berjalan seperti semestinya, Fajar/Rian berpotensi bertemu Kang/Seo di babak kedua.

BACA JUGA: Fajar Alfian dan Rian Ardianto Lolos ke Final Korea Open 2023

’’Di pertemuan terakhir, Australian Open, kami kalah. Tapi kami menang di Korea Open sebelumnya. Jadi memang lawan kan sebenarnya itu-itu saja di setiap turnamen,’’ kata Fajar.

Fajar/Rian berharap, di BWC 2023 ini meraih hasil yang lebih baik daripada edisi tahun lalu di Jepang. Saat itu, mereka kandas di semifinal oleh seniornya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

’’Semoga kami bisa menampilkan yang terbaik. Secara peluang bakal 50:50,’’ kata Fajar.

Jika mereka belum membenahi problem inkonsistensi, bukan tidak mungkin mereka bakal takluk lagi pada Kang/Seo. Dan setelah itu, Korea hampir pasti berjaya lagi. Kalaupun tidak meraih emas, setidaknya membawa pulang medali. (*)

Kategori :