SURABAYA,HARIAN DISWAY - Buruknya kualitas udara di ibukota bikin was-was kota-kota besar lainnya. Tak terkecuali Kota Surabaya. Sebab, indeks kualitas udara (AQI) ibukota Jawa Timur itu masuk kategori sedang menurut IQAir.
Angkanya masih di atas 70 poin. Siang ini pukul 11.30 WIB, misalnya, AQI Kota Surabaya mencapai 74 poin. Itu setara dengan 4,5 kali lipat melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan antisipasi. Tak mau kualitas udara memburuk. Ada sejumlah program yang bakal diterapkan.
Pertama, penanaman 1.000 pohon setiap hari. Kedua, rutin menggelar uji emisi kendaraan. Ketiga, pemantauan udara secara berkala.
BACA JUGA:TMC 2 Hari Hasilkan Beberapa Hujan Ringan, Baru Turun di Depok, Bogor, dan Tangsel
Polusi udara Jakarta Bekasi Tangerang semakin memprihatinkan-Ilustrasi/polusi/freepik-
"Kami akan menggalakkan kembali gerakan satu jiwa satu pohon (Sajisapo)," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, Selasa, 22 Agustus 2023. Ini demi menjaga kualitas oksigen. Maka penanaman harus dilakukan terus-menerus.
Program tanam seribu pohon saban hari itu dilakukan di seluruh wilayah. Terutama di kawasan yang tingkat lalu lintasnya tinggi akan diperbanyak. Seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan Margomulyo.
"Nanti juga mempertimbangkan estetika agar sedap dipandang. Misal terlalu banyak atau rapat kan enggak bagus," katanya.
BACA JUGA:Pemecatan Budiman Sudjatmiko dari PDIP Tinggal Hitungan Jam
BACA JUGA:Aturan Baru Liga Inggris Hasilkan 32 Kartu Kuning dalam Dua Pekan, Arsenal Jadi Korban
Gerakan Sajisapo ini dilakukan setiap kali ada kelahiran bayi di lingkungan perkampungan. Hebi pun mengajak warga untuk peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dengan cara menanam pohon. Baik tanaman perdu maupun semak.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terkait adanya kabar kualitas udara di Kota Surabaya buruk.