HARIAN DISWAY - Pasangan ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti sepertinya sudah kembali ke penampilan terbaiknya.
Mereka melangkah ke final Hongkong Open 2023. Setelah di semifinal mengalahkan pasangan Denmark Maiken Fruergaard/Sara Tygesen dengan skor 21-16, 23-21.
Ini adalah final kedua Apri/Fadia dalam tiga pekan terakhir. Tiga pekan lalu, ganda putri yang menempati peringkat 8 dunia itu melangkah ke final Kejuaraan Dunia 2023.
Apri dan Fadia cukup puas dengan penampilan mereka di semifinal. Keduanya sama-sama enjoy. Komunikasi terjalin lancar. Strategi yang mereka terapkan pun berjalan sesuai rencana.
GAS POLl! Apri/Fadia lolos ke partai puncak Hongkong Open, final kedua dalam tiga pekan.-PP PBSI-
''Kondisi kami, Alhamdulillah, baik. Dari kondisi badan, pikiran, dan komunikasi antara saya, Fadia dan mas Pras (Prasetyo Restu Basuki) yang mendampingi juga bagus,'' jelas Apriyani Rahayu kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
''Untuk besok, di final, tinggal siapkan mentalnya saja,'' tambah peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii itu.
BACA JUGA: Kata Eng Hian Soal Capaian Apri/Fadia di Kejuaraan Dunia 2023: Ini Bukan Antiklimaks
Di final besok, Apri/Fadia akan menghadapi pasangan muda Malaysia, Tan Pearly/Thinaah Muralitharan. Kedua pasangan sudah empat kali bentrok sebelumnya. Dan skor pertemuannya imbang 2-2.
Ada beberapa evaluasi yang dicatat Apri/Fadia setelah pertandingan melawan Fruergaard/Tygesen. Yang tidak boleh diulang jika mereka ingin menjadi juara Hongkong Open. Yakni, tidak mengantisipasi serangan lawan di poin-poin tua.
Ketika melawan Fruergaard/Tygesen, hal itu sempat terjadi. Tepatnya di game kedua. Ketika sudah match point, yakni pada posisi 20-16, tekanan Apri/Fadia malah kehilangan konsentrasi. Akibatnya, pasangan Denmark mengejar dan menyamakan kedudukan jadi 20-20.
Untung, mereka mampu menyelesaikan game tersebut dengan kemenangan.
GAS POLl! Apri/Fadia lolos ke partai puncak Hongkong Open, final kedua dalam tiga pekan. Kali ini mereka didampingi oleh asisten pelatih ganda putri Prasetyo.-PP PBSI-
''Ya, saat match point itu kami malah mengendur. Mungkin ada perasaan mau selesai pertandingannya. Dan kami tidak menyiapkan apa yang harusnya disiapkan di poin terakhir itu,'' kata Apri.