Langkah-langkah itu memungkinkan produk-produk bisa melanjutkan transit melalui lima negara. Namun, menghentikan penjualannya di pasar lokal.
Sampai pada Jumat lalu, komisi Eropa mengatakan jika mereka sudah mengakhiri larangan impor dengan alasan “distorsi pasar di lima negara anggota yang berbatasan dengan Ukraina telah hilang”.
BACA JUGA: Tuduh Rusia Lakukan Genosida, Zelensky: Ini Bukan Hanya Tentang Ukraina!
Hal itu menuai pro dan kontra dari beberapa anggota negara seperti Polandia, Hongaria, dan Slovakia. Mereka mengumumkan jika mereka tidak menerima keputusan itu.
Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, mengatakan jika keputusan Polandia untuk melarang impor gandum Ukraina tidak bisa dibenarkan.
Itu diungkapkannya di depan majelis PBB. seperti yang dikutip dari media AFP, 21 September 2023. “Pertengkaran ini sangat menyedihkan,” tambah Colonna.
Colonna juga mengutip salah satu studi Uni Eropa. Bahwa penelitian tersebut menyatakan jika impor gandum Ukraina tidak akan mengganggu pasar atau bahkan merugikan para petani Eropa.
“Tidak ada gejolak pasar. Tapi mungkin ada pertimbangan politik internal dari beberapa mitra kami. Yang sangat disayangkan, hal itu mendorong mereka untuk mengambil posisi yang tidak bisa dibenarkan,” ujarnya.
Masalah gandum menjadi masalah yang sangat sensitif di Polandia. Pemilu juga nantinya akan diadakan bulan depan.
Pemerintah dari Kelompok Kanan Partai Hukum dan Keadilan sekarang memiliki dukungan kuat di bidang pertanian.
“Kami adalah pihak pertama yang sudah melakukan banyak hal untuk Ukraina. Karena itulah kami berharap agar Ukraina bisa memahami kepentingan kami,” ujar Morawiecki kepada Polsat News pada hari Rabu, 20 September 2023.
Sedangkan Kyiv akan menanggapi peringatan dari Polandia, Hongaria, dan Slovakia dengan membuat pernyataan ke negara-negara tersebut bahwa mereka akan melaporkan masalah ini ke World Trade Organization (WTO).
Morawiecki sudah memberi peringatan kemarin bahwa dirinya akan memperbanyak daftar produk-produk Ukraina yang dilarang untuk diimpor apabila Kyiv ingin memperkeruh soal pertengkaran gandum.
Kementerian Luar Negeri menuturkan bahwa mereka memberikan penekanan kepada Polandia di forum multilateral atau mengirimkan pengaduan ke pengadilan internasional bukan cara yang benar untuk menyelesaikan perbedaan di antara negara.
Kyiv menanggapi pernyataan itu dengan menyuruh Polandia untuk “menahan emosi” setelah negara itu memanggil duta besarnya dan mendesak Warsawa untuk mengadopsi pendekatan “konstruktif” dalam perselisihan gandum. (Salsa Amalika)