Juara 2 Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Gaster Diperluas, Dipadukan Pengolahan Biogas

Sabtu 23-09-2023,09:00 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Noor Arief Prasetyo

Adapun Gaster yang telah berhasil mengantarkan mereka meraih penghargaan bergengsi dari pucuk trisula pimpinan Provinsi Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam Mayjen TNI Farid Makruf, dan Kapolda Irjend Toni Harmanto, tidak akan berhenti di Dusun Karanganyar. 

Hendrik dan pasukannya telah menyiapkan Tanah Kas Desa (TKD) di Dusun Darungan seluas kurang lebih 1 hektare untuk membangun Gaster yang lebih besar lagi. 

Jika Gaster lama di Dusun Karanganyar hanya mampu menampung 24 ekor sapi, Gaster baru akan mampu menampung 100 ekor lebih. 

“Saking banyaknya pencurian ternak dulu, warga sampai sudah tidak berani lagi untuk memelihara ternak. Gaster telah membuat mereka percaya diri lagi untuk memelihara sapi,” tutur Hendrik. 

Tidak hanya menjadi Garasi Ternak terpadu, Gaster yang baru nantinya akan benar-benar menjadi sentra ekonomi masyarakat purwosono. 

Gaster lama di Dusun Karanganyar saja sudah bisa mengundang para pencari daging sapi berkualitas. 

Mereka lebih memilih datang ke Gaster daripada di pasar hewan karena bisa berhubungan langsung dengan para peternak dan melihat langsung kondisi sapi incaran. 

Dengan adanya Gaster terpadu yang lebih besar, Hendrik menargetkan para pembeli sapi bisa langsung datang dan ada transaksi sapi. Beli sapi langsung di kandang sapi.

Tidak sekedar kandang, Gaster terpadu nantinya akan dilengkapi dengan instalasi pengolahan limbah kotoran sapi yang akan dikonversi ke biogas. Pipa biogas akan dialirkan ke rumah-rumah warga sebagai bahan bakar memasak. 

“Sudah ada ilmuwan dari ITB yang tertarik menggarap bersama kami,” jelas Hendrik. 

Kepala Desa Alumnus SMA Negeri 2 Lumajang ini juga menyebut sudah ada beberapa perusahaan yang tertarik dengan Gaster Purwosono. 

Mereka tertarik menyediakan bibit anakan sapi (pedet) yang nantinya akan dititipkan pada warga Purwosono. “Mereka yang menyumbang bibit dan memanen, warga akan dapat biaya jasa merawat,” kata Hendrik. 

Skema ini, kata Hendrik akan membuka banyak lapangan pekerjaan bagi penduduk Purwosono. 

Pengembangan Kali Sejuk pun tidak akan berhenti. Selain perluasan kawasan wisata, desa juga akan membangun wahana-wahana permainan seperti flying fox dan kafe tengah sawah bekerjasama dengan warga.

Konsep besarnya adalah Pariwisata bertema kehidupan pedesaan. “Jadi wisatawan datang, melihat orang nenteng tebu, nenteng padi, nuntun ternak. Ada anak-anak lewat kulonuwun. Itulah kehidupan di desa yang tidak ada di kota,” jelasnya.

Kali Sejuk nantinya akan tetap terbuka untuk umum tanpa tiket masuk. Warga akan mendapatkan penghasilan dari pemeliharaan wahana dan warung tempat nongkrong. 

Kategori :