Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan: Taman Bermain, Kolam Renang, dan Perpustakaan di Balai Desa

Rabu 20-09-2023,09:00 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Salman Muhiddin

Balai Desa Pademawu Timur merupakan pusat aktivitas produktif masyarakat yang mencerminkan semangatnya sepenuhnya. Ini bukan hanya tempat untuk mengurus administrasi kependudukan dan rutinitas membosankan lainnya.

"Pak, boleh mandi?" kata seorang anak mewakili dua temannya yang datang ke Balai Desa setelah sekolah. Tanpa menyadari bahwa di Balai Desa sedang berlangsung acara penyambutan tim juri Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023.

Bhabinkamtibmas Desa Pademawu Timur, Aiptu Edi Sutrisno, mendekati mereka untuk menghindari gangguan pada proses penjurian. "Sana-sana, silakan mandi. Gratis, khusus hari ini," katanya, mengizinkan anak-anak yang kemudian berlari gembira menuju kolam renang di bagian belakang Balai Desa.

Kolam renang ini terletak di Taman Edukasi Satu Titik Sejuta Warna. Di dalamnya, terdapat empat jenis kolam renang lengkap dengan permainan seluncur. Ada yang untuk anak-anak, ada juga kolam renang khusus balita, serta kolam pancing berisi lele dan nila untuk para orang dewasa.


Tampilan penari cilik menyambut tim juri lapangan di Desa Pademawu Timur, Pademawu, Pamekasan.-Boy Slamet-

Di sebelah kolam renang terdapat Kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA), tempat anak-anak belajar tentang pertanian. Di sebelah utara, terdapat pojok baca yang terdiri dari saung yang dibangun di atas kolam berisi ikan mas dan koi. Di sebelah selatan, terdapat mini kebun binatang yang memungkinkan pengunjung menikmati tingkah burung, ayam, dan monyet.

Di tengah-tengah taman, ada patung ikan lele yang mengenakan pakaian tradisional Madura, dengan gaya Pesa'an yang khas Pak Sakera. Nama "Siongan" dalam bahasa Madura berasal dari "Siong" yang berarti kumis atau patil. Siongan adalah sebutan untuk ikan lele dalam bahasa Madura.

Siongan dijadikan maskot Desa Pademawu Timur karena desa ini merupakan pusat budidaya lele yang besar di Kabupaten Pamekasan. Ada hingga 125 kolam lele yang tersebar di rumah-rumah warga dengan keuntungan bersih lebih dari Rp. 50 juta per bulan.

Untuk masuk ke Taman Edukasi Satu Titik Sejuta Warna, baik anak-anak maupun warga dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 5.000. Kolam renang biasanya ramai setelah jam pulang sekolah dan pada akhir pekan. Bahkan, beberapa wisatawan dari luar desa mulai datang.

Aktivitas di Balai Desa Pademawu Timur tidak hanya berlangsung di belakang gedung, tetapi juga di depan. Terdapat ruang multimedia dengan Wi-Fi dan beberapa komputer. Anak-anak sekolah biasanya mengikuti pelajaran komputer di sana, sementara orang tua belajar berbagai keterampilan dan kerajinan.

Namun, untuk mengakses internet di Balai Desa, ada syaratnya, yaitu harus membaca buku. Setelah membaca, mereka harus menjelaskan isi bukunya dan minimal memahami isinya. Barulah mereka akan mendapatkan kata sandi Wi-Fi.

"Kami menerapkan ini untuk menghindari ketergantungan pada menonton YouTube yang berlebihan," kata Staff Ruangan Multimedia Desa Pademawu Timur, Faradila Wahyu Maftuhah.

Di sebelah ruangan multimedia, ada perpustakaan yang terhubung dengan ruang pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk). Desa ini telah mengimplementasikan Sistem Informasi Administrasi Desa (Simades) dan memiliki situs web desa untuk memudahkan pelayanan.

Ruang selanjutnya adalah ruang kerja perangkat dan Kepala Desa Pademawu Timur, seorang perempuan yang penuh semangat bernama Jumaati Elis Susanti. Yang terakhir dari kompleks Balai Desa, tepat di belakang Puskesmas Pembantu (Pustu), adalah Omah Rembug yang digunakan untuk menengahi konflik dan perselisihan di masyarakat.

Keberadaan Omah Rembug ini sangat penting dalam konteks masyarakat Madura dan dinamikanya. Mereka menangani berbagai masalah, mulai dari konflik tanah hingga masalah keluarga dan fitnah.

Kategori :