SURABAYA, HARIAN DISWAY - Selain tenant-tenant dari dalam negeri, perusahaan perhiasan dari luar negeri terlibat pula dalam gelaran Surabaya International Jewellery Festival 2023 di Shangri-La Hotel.
Event itu berlangsung mulai tanggal 28 September hingga 1 Oktober 2023.
Salah satu perusahaan perhiasan yang berpameran adalah RG Crystal.
Perusahaan itu berbasis di dua negara, yakni di Bangkok, Thailand dan Kowloon, Hongkong.
Mereka memajang beragam batu mulia dari berbagai daerah di Asia dan Asia Tenggara.
BACA JUGA:Perhiasan Unik Dengan Desain Etnik Meriahkan Surabaya International Jewellery Fair 2023
Dua di antara produknya adalah Colombian emerald dan Zambia emerald. Dua-duanya berwarna hijau.
"Perbedaannya, Zambia memiliki warna yang lebih gelap. Sedangkan Colombian lebih cerah," ujar Grigorii Rodionov, salah satu staff RG Crystal.
Batu-batu mulia itu dijual dalam bentuk batangan dan persegi. Diolah menggunakan alat pengukir perhiasan yang ada di Bangkok.
"Semua dibuat dengan alat itu. Kami melengkapinya dengan GIA certificate, untuk membuktikan keaslian dan keabsahan perhiasan itu," ungkapnya.
Harga per karatnya adalah 40 dollar. Untuk produk batu mulia persegi, Colombian emerald dihargai sekitar 100 dollar amerika.
"Tapi harganya bervariasi, sesuai ukuran dan bentuknya," ujar Eugenia Mironov, salah satu staff. "Kalau dihitung per gram, harganya 0,7 dollar per gramnya," sahut Grigorii
Tenant lain yang berasal dari Jepang adalah Kaisei. Mereka memiliki tagline: Star of The Sea.
BACA JUGA:Ingin Tahu Rahasia Naikkan Omzet dan Level Bisnis Anda? Jawabannya Ada di Sekolah CEO
Produk yang ditawarkan adalah Mutiara Akoya khas Jepang, serta mutiara-mutiara dari South Sea atau Laut Selatan. Yakni mutiara yang bisa didapatkan di areal laut selatan di negara-negara Asia Tenggara.
Untuk desainnya, terlihat simpel. Khas Negeri Matahari Terbit. Ketika disandingkan antara akoya dan mutiara laut selatan, cukup jelas bedanya.
Mutiara akoya terlihat lebih putih dan berkilauan. Sedangkan mutiara laut selatan sedikit buram, namun estetik.
"Mutiara akoya memang lebih cerah dan berkilau daripada mutiara yang lain. Perusahaan Kaisei di Jepang memang dikenal dengan produk populernya ini," ujar Ida Ayu Padma Saraswati, international manager Kaisei.
Perusahaan itu berdiri sejak 3 tahun lalu. Namun soal pembudidayaan mutiara, mereka sudah mengembangkan teknik yang dilakukan oleh Kokichi Mikimoto, tokoh pembudidaya setempat.
"Beliau yang menemukan teknik pembudidayaan mutiara. Ikut mempopulerkan mutiara akoya juga. Dulu, 20 tahun silam, teknisi-teknisi yang membuat perhiasan mutiara di tanah air adalah orang Jepang. Murid-murid Mikimoto," terang perempuan 25 tahun itu.
Karena khas Jepang, para stafnya pun mengenakan pakaian kimono ala negeri tersebut. Namun bentuknya lebih sederhana.
"Namanya simple kimono. Kimono variasi," ujar Jovanka Nathania, brand manager Kaisei.
Untuk produk kalung mutiara dihargai sekitar 14 juta rupiah. Sedangkan produk cincin seharga sekitar 9 juta rupiah.
Beraneka batu mulia dari berbagai negara meramaikan Surabaya International Jewellery Fair 2023. (*)