Ada Relasi Kuasa di Kasus Penganiayaan dan Pembunuhan Gregorius Ronald Tannur terhadap Dini Sera Afrianti

Jumat 06-10-2023,23:44 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Saat makan, Ronald ditelepon teman yang mengundang mereka berdua untuk datang ke tempat hiburan karaoke Blackhole KTV di Mal Lenmarc, Surabaya Barat. Maka, Ronald dan Dini berangkat menuju mal tersebut.

Kombes Pasma: ”Pukul 21.32 WIB (tanggal yang sama), korban DSA dan saksi GR (Gregorius Ronald) datang di Blackhole KTV room 7 dan bergabung dengan rekan-rekannya, berkaraoke sambil meminum minuman keras yang sejenis (Tequila, kadar alkohol 40 persen).”

Rabu, 4 Oktober 2023, selewat pukul 00.10 WIB, Ronald dan Dini memutuskan untuk pulang. Pada saat itulah petugas keamanan mal mengetahui bahwa Ronald dan Dini bertengkar. Ronald menendang Dini sampai jatuh terduduk di lantai. Kemudian dilanjut, kepala Dini dikepruk botol Tequila dua kali.

Lantas, mereka masuk lift. Ronald menganiaya Dini lagi. Polisi memeriksa rekaman CCTV dalam lift. Mereka menuju basement ke area parkir mobil. Yakni, mobil Ronald, Innova warna abu-abu, nopol B 1744 PW.

Tiba di dekat mobil, Dini sangat lemas, duduk di lantai parkir, punggung bersandar pada mobil Ronald. Persisnya bersandar di lantai area parkir, Dini duduk bersandar di bagian kiri depan mobil. Tidak masuk mobil.

Lantas, Ronald masuk mobil (di pintu kanan depan, menghidupkan mesin, langsung melajukan mobil. Melaju, belok kanan patah (belok kanan penuh).

Akibatnya, punggung Dini terseret, melintir, jatuh telungkup, lengan kanan dilindas roda belakang mobil. Kreees…. 

Tubuh Dini sempat terseret sekitar 5 meter dari titik awal mobil. Itu diketahui petugas sekuriti yang kebetulan ada di situ. Begitu tahu ada petugas, Ronald menghentikan laju mobil. Ia turun dari mobil.

Ia mengangkat tubuh Dini, memasukkan ke bagasi mobil. Itu dilihat petugas sekuriti.

Kombes Pasma: ”GR menaikkan korban DSA ke dalam mobil pada bagian bagasi belakang. Lalu, dibawa ke Apartemen Tanglin Orchard PTC Surabaya. Ini fotonya. Dimasukkan dan dibawa ke apartemen, dan ini sesuai CCTV dan prarekonstruksi.” 

Beberapa menit kemudian, Rabu, 4 Oktober 2023, pukul 01.15 WIB, Ronald tiba di apartemen, lalu memindahkan tubuh Dini dari bagasi mobil ke kursi roda. Kemudian, membawa masuk Dini ke apartemen.

Kombes Pasma: ”Dalam kondisi tersebut, saksi GR mencoba untuk memberikan napas buatan sambil menekan-nekan dada korban, tetapi tidak ada respons. Selanjutnya, korban DSA dibawa ke Rumah Sakit National Hospital untuk dilakukan tindakan medis oleh pihak rumah sakit.” 

Tiba di RS tersebut, Dini dinyatakan dokter sudah meninggal.

Karena meninggal, sesuai prosedur, Dini langsung dikirim ke RSU dr Soetomo. Di sana jenazah Dini diautopsi beberapa jam kemudian. Hasilnya seperti ini:

Anggota tim dokter forensik RSU dr Soetomo, dr Reni Sumulyo, membeberkan hasil autopsi jenazah Dini. Dia mengatakan, pada Rabu, 4 Oktober 2023, pukul 23.30 WIB, pihaknya melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP dan sesuai permintaan polisi.

Reni kepada wartawan: ”Pada pemeriksaan luar, kami menemukan luka memar pada kepala sisi belakang, kemudian pada leher kanan kiri, pada anggota gerak atas, pada dada bagian kanan dan tengah, pada perut kiri bawah, pada lutut kanan, pada tungkai kaki atas atau paha, kemudian pada punggung tangan.”

Kategori :