HARIAN DISWAY - Kelompok milisi pendukung kemerdekaan Palestina Hamas meluncurkan operasi militer Gelombang Al-Aqsha (Al-Aqsha Flood) berupa serangan ke wilayah Israel yang berbatasan langsung dengan jalur Gaza.
Serangan dimulai pada Sabtu pagi, sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Diawali dengan tembakan tidak kurang dari 5.000 roket ke wilayah Israel.
Pernyataan resmi Hamas menyebut bahwa misi mereka adalah menghentikan segala bentuk pendudukan yang dilakukan oleh Israel. “Masa sewenang-wenang tanpa perlawanan Israel telah berakhir,” kata pimpinan Brigade Ezzedine Al-Qassam sebagaimana dikutip AFP.
BACA JUGA:Muncul Nama Baru Calon Kapolda Jatim: Persaingan Akpol 90 dan 91
Anggota Hamas tersebut juga menyebutkan bahwa serangan militer tersebut diberi nama “Operation Al-Aqsha Flood (At-Taufan Al-Aqsha)” dengan pembukaan serangan selama 20 menit berupa serangan roket.
Dalam beberapa video yang beredar, terlihat iring-iringan milisi Hamas menaiki truk dobel kabin sambil menembakkan senapan otomatis di wilayah pemukiman Israel.
Milisi Hamas yang berkonvoi menuju wilayah Israel yang mendapatkan sorakan dukungan dari warga Palestina di Jalur Gaza dengan teriakan takbir.
Video lain menunjukkan milisi Hamas yang memasuki wilayah Israel dengan pesawat paralayang rakitan.
Serangan Hamas tersebut memicu berbunyinya alarm tanda peringatan bahaya di kota-kota yang berbatasan dengan Jalur Gaza. Otoritas Israel menginstruksikan agar warganya berjaga-jaga di dekat tempat perlindungan bom.
Sesaat setelah serangan, otoritas Israel menyatakan bahwa negara mereka sedang dalam keadaan berperang.
“Kita dalam keadaan perang. Kita akan melindungi rakyat Israel, kita tidak akan menyerah pada aksi-aksi teror,” tulis akun media sosial resmi Israel.
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu sendiri telah mengumpulkan para penasihat militer nya untuk merumuskan bagaimana cara merespon serangan ini.(*)