SURABAYA, HARIAN DISWAY - Anak-anak remaja yang terlibat dalam kelompok gangster harus dilibatkan dengan kegiatan yang memberikan mereka kepercayaan atau tanggung jawab.
Hal tersebut disampaikan oleh Psikolog Pendidikan Karolin Rista, M.Psi, Psikolog., saat diwawancarai terkait anak di bawah umur yang menjadi anggota gangster Gukguk dan Suzuran.
Dari 9 orang yang ditangkap oleh Polsek Tambaksari saat sedang membuat konten untuk Instagram di Jalan Kedung Cowek, 6 diantaranya anak dibawah umur.
Namun yang 4 anak dipulangkan. Sementara 2 lainnya Yakni YM, 16 tahun; dan Ms, 17 tahun, ditahan dan dikenakan pidana karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam).
BACA JUGA:Anggota Gangster Guguk dan Zururan Surabaya Beli Sajam di Toko Online
BACA JUGA:Bikin Konten, Anggota Gangster Gukguk dan Suzuran Ditangkap
Menurut Karolin, anak-anak tersebut memiliki kepercayaan bahwa membawa dan menunjukkan sajam di jalanan ataupun media sosial, adalah sesuatu yang keren.
“Ada harga diri mereka yang naik, ketika mereka melakukan itu,” ungkap Karolin kepada Harian Disway, Rabu malam, 18 Oktober 2023.
Perempuan yang akrab dipanggil Olin itu mengapresiasi tindakan Polsek Tambaksari yang memulangkan anak-anak tersebut, dengan syarat harus dijemput oleh orang tua, RT/RW, dan gurunya.
“Artinya polisi melihat anak ini perlu diperhatikan, tidak hanya oleh orang tuannya saja. Tapi gurunya, lingkungannya lewat RT/RW juga perlu memperhatikan. Dan ini baik,” aku Olin.
BACA JUGA:Terkait Pembunuhan Gangster pada 2028, MHD Dijatuhi 12 Tahun Penjara
BACA JUGA:Remaja Labil Rawan Gabung Gangster
Akan tetapi, perlu dilakukannya edukasi berkelanjutan. Untuk mengubah kepercayaan mereka bahwa titik kepercayaan diri dan kebanggan bukan saat membawa sajam.
Psikolog Pendidikan Karolin Rista, M.Psi, -Pace Morris-
Maka perangkat di lingkungan, termasuk orang tua dan guru juga perlu diarahkan, untuk membawa anak-anak tersebut agar tidak lagi memiliki pemikiran yang sama.