Sementara itu, motorik halus adalah kemampuan otot-otot halus seperti lengan, jari jemari, dan pergelangan tangan untuk bergerak menulis, menggambar, meraba, mengangkat sendok, mengancingkan baju, dan lain-lain.
Sebaliknya, jika otak tidak mendapatkan stimulasi, perkembangan motorik halus dan kasar si kecil akan kurang optimal.
4. Memperkaya Kemampuan Berbahasa
Sensory play menuntun si kecil untuk mengenal berbagai macam tekstur, bentuk, suara, suhu, hingga warna, sehingga menjadi kesempatan bagi mereka untuk belajar mendeskripsikan hal-hal tersebut.
Pada akhirnya, anak akan belajar mengekspresikan emosinya melalui kata-kata yang lebih deskriptif ketika berkomunikasi.
Misalnya, ketika Parents ingin menjelaskan perbedaan benda cair dan padat pada si kecil, maka Parents membutuhkan benda-benda yang memiliki sifat tersebut.
Parents bisa menggunakan air mineral dingin untuk menjelaskan kata “cair” dan “dingin” atau mainan si kecil untuk mendeskripsikan kata “keras” dan “padat”.
5. Memberikan Ketenangan pada Anak
Menurut Very Well Family, manfaat sensory play ternyata bisa membuat mood anak jadi lebih baik, lho.
Aktivitas yang melibatkan panca indera dapat membantu mengalihkan perhatian si kecil untuk mengerjakan hal baru.
Nah, sejenak mereka akan “melupakan” hal yang membuat mereka kesal, sedih, marah, bosan, atau berbagai emosi lainnya.
Selain itu, permainan sensori juga mampu meredamkan tingkah anak yang hiperaktif.
Pasalnya, stimulasi yang diterima oleh indera si kecil membuat atensinya tertuju pada sensasi tersebut. Sehingga, perhatian mereka akan lebih terfokus dan pikiran mereka jadi lebih tenang.
BACA JUGA:Gaya Parenting Donna Agnesia
Ide Bermain Sensory Play dengan Anak
Ada banyak kegiatan sensory play yang bisa dilakukan di rumah bersama si kecil tanpa perlu merogoh kocek.