BACA JUGA:Presiden Jokowi Kutuk Serangan Israel ke Palestina, Kirim Menlu ke Jeddah
Sejarah mencatat, Kekuatan Sentral kalah perang dan harus menandatangani berbagai kesepakatan damai dengan Sekutu.
Kesultanan Utsmaniyah yang menguasai wilayah Timur Tengah, termasuk wilayah Palestina, harus menyerahkan kekuasaannya kepada Inggris dan menandai runtuhnya Kesultanan Islam terbesar di dunia tersebut. Palestina pun berada di bawah Mandat Inggris (British Mandate).
Kekalahan Kesultanan Utsmaniyah dalam Perang Dunia I seperti menjadi karpet merah bagi kaum zionis untuk mewujudkan cita-cita mereka, mendirikan negara bagi bangsa Yahudi. Salah satu strategi kelompok zionis untuk mencapai tujuan mereka adalah melobi negara pemenang perang, dalam hal ini Inggris.
Inggris dan AS
Pihak kedua yang boleh kita sebut harus bertanggung jawab atas kehancuran bangsa Palestina saat ini adalah Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Peran Inggris sangat jelas, yakni mendukung berdirinya negara bagi bangsa Yahudi di tanah Palestina. Legitimasi pertama dan utama berdirinya negara israel adalah Deklarasi Balfour.
BACA JUGA:Simak! 5 Negara yang Dukung Palestina di Perang Israel vs Hamas
Deklarasi Balfour adalah surat dari Menteri Luar Negeri Sir Arthur Balfour kepada pemimpin komunitas Yahudi Inggris, Lord Rotschild. Surat dari Balfour tersebut berisi dukungan eksplisit dari pemerintah Inggris untuk rencana pendirian negara bagi warga Yahudi di Palestina.
Menyusul Deklarasi Balfour, imigrasi warga Yahudi dari berbagai negara Eropa ke Palestina dimulai, meskipun belum semasif pada masa Perang Dunia II setelah Nazi menguasai Eropa.
Deklarasi Balfour boleh dikatakan sebagai pengkhianatan terbesar Inggris terhadap komitmen untuk berdirinya secara setara negara Palestina merdeka untuk bangsa Arab di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Krisis Bahan Bakar! RS Indonesia di Gaza Akhirnya Mati Listrik Total
BACA JUGA:Pakar HAM PBB Tuding Israel Melakukan Pembersihan Etnis Massal terhadap Warga Palestina di Gaza
Pembagian wilayah di tanah Palestina pada akhirnya hanya menguntungkan pihak zionis yang terus memperluas permukiman mereka secara ilegal di Palestina.