Ayah Caroline, Gunawan, kepada wartawan mengatakan: ”Dari bukti-bukti yang ada, keluarga yakin Bernadette (nama lengkap: Bernadette Caroline Angelica) bunuh diri. Bukan pembunuhan. Tapi, kami tidak tahu, mengapa dia bunuh diri. Kami syok berat. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan dia bakal bunuh diri.”
Setelah diteliti polisi, surat-surat Caroline dikembalikan ke pihak keluarga. Inti surat-surat itu, Caroline pamitan kepada keluarga. Tidak ada soal asmara. Dia merasa, masa depan gelap.
Surat kepada mama, isinya (diterjemahkan dalam bahasa Indonesia) begini:
Dear Mama
Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi, sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.
BACA JUGA: Perkuat Dugaan Mahasiswi FKH Unair Bunuh Diri, Ini Isi Surat Untuk Ibu dan Dua Saudaranya
BACA JUGA: Pengakuan Satpam Gedung Perkantoran Tambakoso, Waru, yang Menemukan Jasad Mahasiswi FKH Unair
Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf, aku tak bisa membalas cintamu. Maaf, aku tak dapat melindungimu.
Sangat mengharukan. Tampak, Caroline (anak kedua dari tiga bersaudara) mencintai mama. Meski, dia mengatakan tak bisa membalas cinta mama. Caroline tahu, hidup dia diatur keluarga dengan sangat baik. Bertujuan baik. Tapi, dia ingin membuat keputusan sendiri, di luar aturan keluarga: bunuh diri.
Caroline merasa, masa depan gelap. Pada bagian ini, aneh. Tidak sesuai anggapan masyarakat umum. Caroline kuliah di FKH Unair angkatan 2019. Saat usia 17 tahun. Berarti, masa sekolah terlalu cepat setahun.
BACA JUGA: Ada Surat Wasiat di Kantong Celana Mayat Mahasiswi Kedokteran Hewan Unair, Benarkah Bunuh Diri?
Di hari terakhir hidup, dia menjalani coas (co-assistant). Program profesi mahasiswa kedokteran hewan untuk mendapatkan gelar dokter hewan. Artinya, tak lama lagi dia meraih gelar dokter hewan, lantas boleh praktik. Di usia segitu. Hampir semua orang pasti beranggapan, masa depan Caroline jelas.
Papa Gunawan: ”Bernadette orangnya pendiam. Apa pun selalu dipendam sendiri. Seolah semua baik-baik saja. Sehingga kami orang tua, tidak tahu, apa problem yang dia alami. Apa yang ada di pikiran dia.”