Tega! Israel Biarkan Ratusan Pasien RS Al Shifa di Gaza Mati Kelaparan

Senin 20-11-2023,01:49 WIB
Reporter : Salsa Amalika
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Pasukan zionis Israel Defense Forces (IDF) kembali mengganas di hari ke-44 perang melawan pejuang Hamas dengan membiarkan ratusan pasien RS Al Shifa di Gaza mati kelaparan pada Minggu, 19 November 2023. 

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra menyatakan, seluruh pasien dan tenaga kerja yang masih tinggal di RS Al Shifa menderita kelaparan saat Israel melakukan penyerangan. 

“Tidak ada persediaan air dan makanan yang memasuki kompleks AlbShifa selama delapan hari terakhir. Sehingga para pasien dan pengungsi di rumah sakit menderita kelaparan dan kesakitan yang luar biasa,” katanya. 

Sementara itu, World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa kini masih ada 25 tenaga kesehatan dan 291 pasien, termasuk 32 bayi, di RS Al Shifa yang ada di Gaza. 

Lebih parahnya, saat ini lingkungan rumah sakit Al Shifa sudah terisolasi sepenuhnya dari dunia luar di tengah terputusnya jaringan internet dan komunikasi di Gaza. 

“Pasien yang kelaparan juga terancam penyakit kesehatan. Banyaknya tumpukan sampah dan sanitasi yang buruk menjadi ancaman baru bagi mereka yang terjebak di rumah sakit,” ujar al- Qudra. 


Para tenaga kerja di RS al- Shifa terpaksa merawat pasien kritis di lorong-lorong rumah sakit setelah pasukan IDF melakukan blokade pada 10 November 2023 -BBC-

BACA JUGA: Menggilanya Propaganda Buatan Israel untuk Hamas! Euro-Med Monitor Desak Investigasi Internasional PBB Ungkap Kebohongan di Baliknya

​​​​​​​Sebanyak 51 pasien, termasuk empat bayi prematur, telah kehilangan nyawa mereka di RS Al Shifa sejak Jumat, 17 November 2023.

Tentara Israel mulai menggerebek pusat kompleks medis terbesar di Gaza tersebut pada Rabu pagi, 15 Oktober 2023. Karena wilayah RS Al Shifa dicurigai menjadi markas komando pejuang Hamas, meskipun tidak ada bukti yang konsisten sama sekali hingga saat ini. 

Dalam kesempatan yang sama, Tim Penilai Kemanusiaan yang dipimpin oleh WHO juga memberikan rincian terkini mengenai kondisi RS Al Shifa, setelah melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan tersebut pada 19 November 2023.

“Pasien termasuk 32 bayi dalam kondisi sangat kritis, dua orang dalam perawatan intensif tanpa ventilasi, dan 22 pasien penderita penyakit dialisis yang tidak ada obatnya,” ujarnya.

BACA JUGA: Gigit Jari! Impian Israel Kuasai Seluruh Palestina bisa Sirna, Biden Tegaskan Solusi Dua Negara Adalah Satu-Satunya Jalan Keluar

Tim WHO mengatakan, beberapa kematian pasien terus meningkat selama dua hingga tiga hari terakhir karena rumah sakit berhenti beroperasi total sejak diblokade Israel. 

“Kebanyakan pasien adalah korban trauma perang, termasuk banyak pasien yang mengalami patah tulang dan amputasi kompleks, cedera kepala, luka bakar, trauma dada dan perut, dan 29 pasien dengan cedera tulang belakang serius yang tidak dapat bergerak tanpa bantuan medis. Banyak pasien trauma mengalami luka infeksi parah karena kurangnya tindakan pengendalian infeksi di rumah sakit dan tidak tersedianya antibiotik," jelasnya. 

Kategori :