HARIAN DISWAY - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Gaza harus didemiliterisasi setelah berperang dengan Hamas. IDF adalah kekuatan militer yang dapat melaksanakan misi tersebut.
“Gaza harus didemiliterisasi. Dan agar Gaza bisa mengalami demiliterisasi, hanya ada satu kekuatan yang dapat menjamin demiliterisasi ini dan kekuatan ini adalah Pasukan Pertahanan Israel (IDF),” kata Netanyahu.
Hal tersebut disampaikan langsung saat konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Menteri Benny Gantz pada Selasa, 5 Desember 2023 malam di Kirya, Tel Aviv, Israel.
Demiliterisasi mengacu pada pengurangan militer pada suatu negara sesuai batas minimum yang telah disepakati. Netanyahu mengatakan bahwa kekuatan internasional lain tidak dapat dipercaya dalam menjalankan misi tersebut.
“Tidak ada kekuatan internasional yang dapat bertanggung jawab atas hal ini,” katanya, dilansir dari Times of Israel.
Sebagai contohnya, dia melihat kegagalan UNIFIL, pasukan sementara PBB untuk memulihkan perdamaian dan keamanan di Lebanon Selatan, dalam melakukan demiliterisasi wilayah tersebut setelah Perang Lebanon 2006.
“Kami telah melihat apa yang terjadi di tempat lain di mana pasukan internasional dikerahkan untuk tujuan demiliterisasi,” lanjutnya.
BACA JUGA:Makin Rame! Netizen Turki dan Inggris Dilaporkan Join Gerakan Julid Fii Sabilillah
Berbicara terkait perang yang terjadi di Gaza, Netanyahu mengatakan tentaranya lebih unggul dalam pertempuran dan membuat kemajuan baik dalam menghancurkan Hamas. Dia mengklaim sekitar setengah dari komandan batalion Hamas berhasil dibunuh IDF.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memberikan perkembangan terkini terkait perang Hamas-Israel.
Dia mengatakan bahwa Hamas secara bertahap kehilangan kendali atas Gaza dan IDF mencapai tujuannya. “Apa yang terjadi di Kota Gaza kini terjadi di Khan Younis… dengan hasil yang mengesankan,” kata Gallant dalam sambutannya.
BACA JUGA:Israel Bagikan Peta Zona Evakuasi di Gaza, Tandai Daerah Aman dan Daerah Target Serangan Udara
Di sisi lain, militer Israel bertempur sengit dengan Hamas di Gaza Selatan pada Rabu, 6 Desember 2023 setelah mencapai kota Khan Younis. Pertempuran berat tersebut memaksa warga Palestina mencari perlindungan ke tempat lain seiring berkurangnya tempat aman di Gaza.
Beberapa pesawat tempur Israel juga membombardir sasaran-sasaran di wilayah pesisir yang padat penduduk sebagai salah satu fase pertempuran terberat dalam perang Hamas-Israel.