BACA JUGA: Disambut Lautan Santri, Anies Ingin Pesantren dan Sekolah Negeri Setara
"Jumlah bangku di pendidikan kita itu seperti piramida," ungkap Anies. "SD lengkap. Namun setelah itu SMP, SMA, dan perguruan tinggi seperti piramida yang makin ke atas makin mengecil. Bahkan hilang," papar Anies.
"Jadi kalau mau menyelesaikan jangan hanya fokus pada akses ke pendidikan tingginya. Tapi ini rencana kita (jika terpilih), semua jenjang harus dipastikan simetris. Sehingga setiap anak mendapatkan pendidikan hingga tuntas," lanjut mantan rektor Universitas Paramadina itu.
Anies juga menyoroti bahwa saat ini perguruan tinggi (bahkan yang negeri) tarifnya sangat mahal. Anies melihat beban yang ditanggung keluarga tidak sebanding dengan yang ditanggung negara.
BACA JUGA: Anies Baswedan ke Rumah Proklamasi Kemerdekaan di Karawang, Janji Biayai Perawatan Situs Bersejarah
Karena itu, Anies Basewdan berpendapat bahwa pendidikan, kesehatan, dan kebudayaan tidak lagi boleh dikategorikan sebagai kegiatan biasa. Sektor itu harus dipandang sebagai investasi.
"Kenapa? Ketika kita biayai seseorang sampai pendidikan tinggi, ketika dia lulus, dia akan berkarya dan memberi manfaat bagi semua. Manfaat yang didapat itu adalah return dari investasi kita," paparnya.
"Maka dari itu, ke depan, AMIN akan mengembalikan pendidikan tinggi bukan sebagai industri, tapi sebagai eskalator ekonomi," tandas pria yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024 tersbeut.(*)