HARIAN DISWAY - Pasukan Israel meluncurkan serangan paling intens terhadap 10 kota di Tepi Barat pada Kamis, 28 Desember 2023 dini hari waktu setempat. Serangan tersebut merupakan salah satu serangan terbesar di Tepi Barat sejak Perang Hamas-Israel berlangsung pada 7 Oktober 2023.
"Ini adalah serangan yang belum pernah kita lihat di pusat Ramallah, tidak seperti yang lain. Sejak 7 Oktober, kami belum melihat serangan sebesar ini," kata Imran Khan dari Al Jazeera, melaporkan dari dekat tempat kejadian pada Kamis, 28 Desember 2023.
Dia melaporkan bahwa serangan intens ini mulai terjadi pada Kamis, 28 Desember 2023 pukul 1 pagi waktu setempat. Serangan berlangsung sekitar empat jam, dengan melibatkan 20 kendaraan memasuki Ramallah, Tepi Barat.
Mereka menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membersihkan jalan, kemudian memblokade kota-kota di Tepi Barat sebelum menggunakan “ledakan terkendali” untuk memasuki toko penukaran uang, kata Khan.
Setidaknya satu orang tewas setelah pasukan Israel meluncurkan serangan terkoordinasi terhadap 10 kota di Tepi Barat. Beberapa kota itu, seperti Hebron, Halhul, Nablus, Jenin, Tulkarem, el-Bireh, Jericho, dan terutama pusat Ramallah, yang merupakan markas administrasi Otoritas Palestina.
BACA JUGA:125 Tentara Israel Tewas, Netanyahu Respons Begini..
Otoritas Moneter Palestina (PMA) mengatakan bahwa pasukan Israel menyerbu enam perusahaan penukaran uang Palestina di Tepi Barat.
"Israel menangkap sejumlah pemilik perusahaan-perusahaan ini dan menyita sejumlah uang dari brankas mereka, setelah meledakkan (brankas)," kata otoritas tersebut dalam sebuah pernyataan.
Otoritas Moneter Palestina juga mengatakan bahwa tindakan Israel itu adalah “Sebuah tindakan yang melanggar semua norma, hukum, piagam dan perjanjian internasional, dan bertujuan untuk melemahkan kepercayaan pada perbankan dan sektor perbankan Palestina”.
BACA JUGA:Kenang Nyantri Saat Kecil, Mahfud Bermalam di Ponpes Nurul Qarnain Jember
Imran Khan dari Al Jazeera melaporkan bahwa tiga toko penukaran uang telah digerebek di Ramallah, Tepi Barat.
"Israel mengatakan [penukaran uang] telah digunakan oleh gerakan perlawanan untuk membiayai kegiatan mereka," katanya.
“Secara total, mereka menyita sekitar $ 2,5 juta (Rp 38,6 miliar) dalam penggerebekan tersebut," tambahnya.
BACA JUGA:Bukti Polisi Menyiksa Lee Sun Kyun: Minta Pemeriksaan Tertutup Ditolak