SAMARINDA, HARIAN DISWAY - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, mempertegas komitmennya untuk meningkatkan program Contract Farming, khususnya di wilayah Kalimantan.
Anies membeberkan pandangannya soal bahwa pentingnya memiliki pasar yang terstruktur untuk kegiatan pertanian.
"Kami ingin agar kegiatan pertanian itu memiliki pasar yang jelas dan memang sesungguhnya pasar kita sudah jelas. Penduduknya jelas di mana distribusinya, jumlahnya, kemudian yang memproduksi juga sama hanya selama ini tidak diatur tata niaganya," ucap Anies saat berkunjung ke Pasar Segiri, Samarinda, 11 Januari 2024.
Lalu apa itu Contract Farming? Contract Farming adalah strategi jitu Anies untuk mengatasi ketahanan pangan.
Jadi, Contract Farming atau Perjanjian Petani itu, adalah program yang dibuat Anies untuk menjaga suplai beras tetap terjaga dan petani mendapatkan keuntungan langsung.
BACA JUGA:Dilaporkan ke Bawaslu, Anies Tak Lapor Balik Ancaman dan Umpatan Pasca Debat
BACA JUGA:Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Bantah Dukung Ganjar: Kami Tetap AMIN!
Program itu dibuat Anies untuk menyiasati Food Estate milik pemerintah yang gagal. Menurutnya, program Contract Farming itu lebih efektif, karena mengalir langsung ke petani, tanpa melewati perusahaan, seperti program Food Estate milik pemerintah.
Anies Baswedan mengenang dirinya saat berkunjung ke Kalimantan tahun 1994 silam-Timnas AMIN-
Anies berharap bahwa melalui programnya itu, stabilitas harga dapat tercapai, memberikan kepastian bagi ekosistem tata niaga pangan.
Langkah ini diharapkan akan memberikan dampak positif terutama dalam menjaga keseimbangan harga di pasaran. Selain itu, Anies juga menyentuh isu lahan yang rusak di Kalimantan Timur.
Dengan pemahaman akan keunggulan setiap daerah dalam bidang pertanian, perkebunan, dan tambang, Anies menjelaskan pentingnya menciptakan sistem logistik yang efisien.
BACA JUGA:Pesan Luhur Panglima Adat Mandau ke Anies: Jadikan Indonesia Raja Budaya
BACA JUGA:Anies Baswedan Janji Perkuat Bansos di Pasar Segiri Kaltim
"Setiap daerah memiliki keunggulan, ada daerah yang cocok untuk perkebunan, ada yang cocok untuk pertanian, ada yang cocok untuk tambang. Kita melihat ini satu kesatuan Indonesia karena itu kenapa sistem logistik harus dibuat baik agar barang-barang yang diproduksi satu daerah bisa dijangkau daerah lain," jelas Anies.