JAKARTA, HARIAN DISWAY - Ekonomi Indonesia diperkirakan masih terus tumbuh di tengah ketidakpastian global. Namun, angkanya masih di sekitaran 5 persen.
Hal tersebut dilaporkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Susiwijono Moegiarso sebagai perwakilan Menteri Airlangga Hartarto dalam keynote speech-nya pada CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 yang bertemakan "Year of Optimism" pada Kamis, 29 Februari 2024 di Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, Jakarta Selatan.
“Kalau kita lihat inflasi umum kita, secara umum inflasi kita masih lebih rendah dibandingkan 20 negara G20. Indonesia dengan angka 2,57 itu masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara anggota G20,” terang Susiwijono.
Sesmenko Susiwijono Moegiarso dalam Keynote Speech-nya pada CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 yang bertemakan “Year of Optimism”, Kamis, 29 Februari 2024--Laman Resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
“Dua komponen utama yakni pertumbuhan dan inflasi. Kira-kira signal-nya ke depan kita masih sangat optimis sekali,” tambahnya.
Dari kondisi ekonomi tersebut, diproyeksikan pada tahun 2024-2025 Indonesia masih mengalami pertumbuhan ditengah ketidakpastian ekonomi global. Terlebih kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2023 dinilai solid disertai dengan indikator utama makro ekonomi yang turut menunjukkan peningkatan.
Pada tahun 2023 sendiri, perekonomian Indonesia berhasil tumbuh di angka 5,05% (yoy) dibandingkan dengan angka consensus forecast yang hanya mencapai 5,03%. Pertumbuhan tersebut dihasilkan dari beberapa aspek yang antara lain permintaan domestik, industri pengolahan, dan juga perdagangan.
BACA JUGA:Ekonomi Global Fluktuatif, Jokowi Peringatkan Pelaku Jasa Keuangan untuk Tetap Waspada
“Kalau tahun yang lalu tumbuh 5,05%, pemerintah menargetkan tahun ini kita masih optimis di 5,2%,” ungkap Sesmenko Susiwijono.
Untuk tahun depan “Mudah-mudahan dengan politiknya makin stabil, kemudian berbagai indikator makro cukup bagus, fundamental makro kita juga kuat, tahun depan kita menargetkan range-nya kira-kira 5,3-5,6%,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) turut menghasilkan angka fantastis, terlebih pada masa kampanye pemilihan umum lalu.
Sesmenko Susiwijono turut menjelaskan dari sisi keuangan dimana penyaluran kredit perbankan dinilai meningkat, diiringi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) beserta giro dan tabungan.
Sekretariat Kemeno Ekon, Susiwijono Moegiarso --Laman Resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia