BACA JUGA:Oscars 2024: Robert Downey Jr Raih Oscar Perdana, Malah Panggil Dokter Hewan
Sedangkan Spider-Man: Across the Spider-Verse memang bagus dari sisi penulisan dan kualitas animasi. Namun, ia jelas-jelas didesain sebagai film pertama dari dua bagian.
Sementara itu, The Boy and the Heron menyajikan cerita yang indah dan menyentuh. Serta yang paling penting, memilik struktur yang utuh. Plotnya mengalir manis, dari awal hingga akhir. Sehingga dapat dinikmati siapa saja, dan kapan saja.
Sangat mudah memahami kenapa film layar lebar ke-15 Hayao Miyazaki itu mendapatkan pujian dari seluruh dunia. Selain pesona estetika Studio Ghibli yang begitu khas, ia memang memiliki kualitas animasi yang bagus. Penyutradaraannya top, gambarnya cakep.
BACA JUGA:Oscars 2024: Da'Vine Joy Randolph Menang Aktris Pendukung Terbaik, Terima Kasih pada Dosen
BACA JUGA:Ryan Gosling Gandeng Cewek Lain di The Oscars 2024, Reaksi Eva Mendes Bikin Ngakak
Belum lagi kalau bicara soal penulisan. Dengan naskah ditulis sendiri oleh Miyazaki, The Boy and the Heron menyuguhkan cerita yang begitu dalam dan emosional. Ia bahkan bisa dibilang sebagai film dengan cerita terbaik yang pernah ditulis sang sineas.
The Boy and The Heron sendiri menceritakan tentang bocah remaja bernama Mahito. Ia masih berduka karena ditinggalkan ibunya dalam sebuah kebakaran di Perang Dunia II.
OSCARS 2024: The Boy and The Heron kalahkan Spider-Man, begini penjelasannya. Foto: Hayao Miyazaki menerima penghargaan khusus di Oscars 2014.-Kevin Winter-Getty Images-via AFP
Ayah Mahito menikah lagi. Lalu mengungsikan keluarga kecilnya ke wilayah pedesaan. Mahito kecil berusaha beradaptasi dengan dengan lingkungan barunya. Di sana ia bertemu dengan heron alias burung bangau, yang membawanya masuk ke dunia fantasi.
BACA JUGA:Heboh! John Cena Telanjang di Oscars 2024, Ngapain?
BACA JUGA:7 Momen Terbaik di Oscar 2024, Ada Ryan Gosling Nyanyi Diiringi Slash
Si bangau (yang bisa berbicara itu) berjanji bahwa ia bisa mengantar Mahito bertemu lagi dengan ibunya. Bersama si bangau, Mahito mengalami petualangan yang luar biasa.
The Boy and the Heron juga bisa dibilang sebagai semi otobiografi Hayao Miyazaki. Seperti Mahito, keluarga sang sutradara tercerai berai akibat Perang Dunia II. Sang ibu (yang digambarkan sangat kuat) selalu tampil dalam karakter-karakter perempuan perkasa di film-filmnya.
Hebatnya lagi, The Boy and the Heron tidak dipromosikan secara besar-besaran. Hanya dengan nama besar Studio Ghibli dan Hayao Miyazaki, fans sudah mengantre di depan bioskop.
Sebab, bisa dipastikan, kualitasnya pasti setara dengan karya-karya Miyazaki yang lain. Seperti My Neighbour Totoro, Princess Mononoke, dan How's Moving Castle. (*)