BERUNTUNGLAH mereka yang bisa bahasa Mandarin sekarang dan paling tidak sampai sepuluh tahun yang akan datang. Sebab, hampir bisa dipastikan tak ada dari mereka yang tidak akan mendapat pekerjaan.
Karena kemampuan bahasa mereka bertepatan dengan Tiongkok yang sedang maju-majunya dan banyak dari perusahaannya yang berinvestasi di mancanegara.
Apalagi selain menguasai bahasanya masih ditambah dengan keahlian lain di bidang teknik dan finansial, misalnya; maka akan makin digdayalah mereka.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Guru Bahasa Mandarin asal Tiongkok Peng Shengguang: Yan Er Dao Ling
Memang, banyak yang mengatakan bahwa bahasa Mandarin bukanlah bahasa yang mudah untuk dipelajari. Bahasanya bernada: pengucapan sama, tapi nadanya berbeda, akan beda pula artinya.
Contohnya, "wen" (问) yang dibaca menghentak seperti orang kaget setelah kejatuhan uang 271 triliun, berarti bertanya.
Sedangkan "wen" (吻) yang dibaca naik turun seperti naik turunnya detak jantung para caleg yang menunggu hasil penghitungan suara, berarti mencium. Belum lagi "wen" dengan nada yang lain.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Nutritional Therapist David Gunawan: Huang Tian Bu Fu You Xin Ren
Dan, Anda sudah jauh lebih tahu, keruwetan itu masih belum ditambah dengan jelimetnya huruf-huruf Mandarin yang ribuan jumlahnya.
Namun, sebagaimana petuah lampau yang terjemahannya Anda juga hafal semua, "Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit" (积土成山, jī tǔ chéng shān). Indra Setya Ridfan 陈任义 yang kini bekerja sebagai penerjemah teknik di Fichtner Consulting adalah buktinya.
Ia pernah dua tahun belajar bahasa Mandarin di Surabaya International Institute of Business & Technology (SIIBT), sekolah yang berafiliasi dengan Indonesia Tionghoa Culture Centre (ITCC) yang didirikan Founder Harian Disway Dahlan Iskan.
BACA JUGA: Cheng Yu Politikus PKS Sulawesi Selatan: Ismail Bachtiar: Zhi Yu Zhi Shan
"Setelah dari SIIBT, saya ditarik ke PLTU di salah satu kota di Indonesia. Kemudian saya pindah kerja ke perusahaan Fichner Consulting dari Jerman. Lalu diutus ke Botswana, Afrika Selatan," kata Indra.
Selama lebih dari delapan tahun, Indra terus berlatih dan berlatih untuk meningkatkan kecakapan bahasa Mandarinnya.
"Setiap hari, saya menjaga kedisiplinan untuk belajar bahasa Mandarin baik dari segi linguistik maupun cakupan kosa kata teknis, dalam hal ini power plant engineering, yang menjadi tugas penerjemahan saya. Sambil bekerja, saya sambil belajar," ujar Indra.